Webinar Digitalisasi Tata Ruang Untuk Kalimantan yang Berkelanjutan

“Digitalisasi tata ruang ini diharapkan dapat bermanfaat dalam proses perumusan kebijakan yang bersifat kolaboratif dan partisipatif, serta berbasis pada informasi geospasial” ungkap Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Timjur Prof. Dr. Ir. H. Aswin, MM saat menjadi Keynote speech pada webinar Digitalisasi Tata Ruang yang di selenggarakan oleh Universitas Mulawarman secara virtual..

Universitas Mulawarman berkerja sama dengan Esri Indonesia menyelenggarakan Webinar ini bertujuan untuk membantu memberikan wawasan dan pemahaman mengenai tantangan yang ada di bidang perencanaan beserta bagaimana teknologi GIS dapat menjadi salah satu solusi dalam memecahkan berbagai tantangan tersebut.

Kegiatan ini di hadiri Rektor Universitas Mulawarman Kalimantan Timur, CEO Esri Indonesia, Kementerian Agraria Dan Tata Ruang RI atau yang mewakili, Kepala Bappelitbang Kota Bontang, Kepala Subbidang Analis Data dan Informasi Muhammad Hamsani, ST, M.Si beserta Staff.

Dalam kesempatan ini Aswin memaparkan Penerapan digitalisasi tata ruang di Kalimantan Timur sangat penting, mengingat Kalimantan Timur memiliki potensi pemanfaatan ruang yang sangat besar. Kalimantan Timur sendiri memiliki Jaringan Informasi Geospasial Daerah dengan nama One Data One Map yang di launching oleh Gubernur Kaltim 2014 silam.

One Data One Map merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk mewujudkan satu basis data dan informasi geospasial tematik yang akurat dan terpusat untuk mendukung penyelenggaraan pembangunan daerah, dengan sasaran tersedianya data geospasial dan informasi geospasial tematik, terintegrasinya data geospasial dan informasi geospasial tematik, tersedianya sarana berbagi-pakai, dan optimasi pemanfaatan data geospasial dan informasi geospasial tematik.

One Data One Map telah terintegrasi dengan simpul jaringan daerah Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Kutai Timur, untuk 2021 ini telah berjalan integrasi bersama Kota Balikpapan, Kota Bontang dan Kabupaten Berau.

Lebih lanjut Aswin menjelaskan Sebagai upaya untuk mewujudkan tata ruang yang aman, nyaman, dan berkelanjutan inovasi geospasial sangat diperlukan. Sebagai salah satu contoh inovasi geospasial yang dilakukan adalah penerapan perencanaan berbasis geospasial. “Contoh aplikasinya, setiap rencana program/kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Perengkat Daerah haruslah memperhatikan ketentuan yang ada pada pola ruang dan struktur ruang, contohnya dalam merencanakan ekstensifikasi lahan pertanian harus sesuai dengan peruntukan ruangnya, disinilah diperlukan digitalisasi tata ruang untuk mempermudah peroses perencanaan berbasis spasial dimaksud” tuturnya.

(HumasBappedaKaltim/Fat)

foto : Hamsani