Postingan Lainnya

|
Rabu, 25 Juni 2025

|
Rabu, 25 Juni 2025

|
Rabu, 25 Juni 2025

|
Kamis, 05 Juni 2025

|
Rabu, 28 Mei 2025

|
Rabu, 28 Mei 2025

|
Selasa, 20 Mei 2025

|
Senin, 19 Mei 2025

|
Jumat, 16 Mei 2025

|
Kamis, 15 Mei 2025
Profil Bappeda
Sejarah Singkat Bappeda Kaltim: Dari 1974 hingga Pembaruan 2020
Tupoksi Bappeda
Temukan peran dan tanggung jawab Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Timur sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 43 Tahun 2023
Struktur Organisasi
Lihat struktur organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Timur untuk memahami pembagian tugas dan fungsi setiap unit
ASN Bappeda Prov. Kaltim
Dapatkan informasi lengkap tentang ASN Bappeda Provinsi Kalimantan Timur
Kepala Bappeda
Kenali sosok Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Timur dan visinya
Sekretariat
Ketahui lebih lanjut bagaimana Sekretariat Bappeda Provinsi Kaltim menjalankan peran pentingnya dalam koordinasi administrasi, keuangan, dan operasional untuk mendukung kelancaran tugas seluruh unit
Bidang perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Lihat struktur organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Timur untuk memahami pembagian tugas dan fungsi setiap unit
Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia
Temukan peran Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia dalam merumuskan kebijakan dan mengembangkan sumber daya manusia serta kesejahteraan rakyat di Bappeda Kaltim
Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam
Simak bagaimana Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam memainkan peran penting dalam pengembangan kebijakan dan program untuk memaksimalkan potensi sumber daya
Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan
Dapatkan wawasan tentang koordinasi antar sub bidang dalam penyusunan rencana dan program pembangunan infrastruktur yang efektif dan efisien
Umum
Telusuri agenda terkini yang mendukung pelaksanaan berbagai program strategis untuk pembangunan dan pelayanan publik.
Bidang Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Telusuri agenda prioritas Bidang Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah yang dirancang untuk meningkatkan efektivitas perencanaan pembangunan daerah.
Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia
Telusuri jadwal agenda Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia yang berfokus pada pengawasan dan evaluasi berkelanjutan terhadap pelaksanaan pembangunan.
Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam
Telusuri informasi terkini mengenai agenda Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam yang berfokus pada pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan bersama.
Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan
Telusuri agenda strategis Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan yang mendukung pengembangan infrastruktur demi memperkuat konektivitas wilayah.
Artikel
Temukan informasi penting tentang inovasi pembangunan yang mendukung kemajuan daerah.
Berita Bappeda
Ulasan lengkap tentang program unggulan Bappeda yang berkontribusi pada kemajuan wilayah.
Informasi
Dapatkan informasi terbaru tentang program pembangunan daerah yang inovatif dan berdampak
Kinerja Pembangunan Kaltim
Ketahui perkembangan signifikan dalam kinerja pembangunan Kaltim yang mendorong kemajuan ekonomi daerah
Berita Nasional
Temukan berita terkini tentang perkembangan yang menyentuh berbagai aspek kehidupan bangsa.
Rabu, 02 Desember 2020
Admin
Artikel
84051 kali dilihat
IBU KOTA NEGARA, LAHAN PANGAN, DAN WARISAN
Oleh : Stella Sinaga, S.Si
Perencana pada bidang Prasarana Wilayah BAPPEDA Kaltim.
“Cikini ke Gondangdia, ku begini gara-gara dia. Cikampek Tasikmalaya, hati capek bila kau tak setia. Jakarta ke Jayapura, jangan cinta kalau pura-pura. Madura sampai Papua, jangan kira tak bisa mendua.”
Potongan lirik tersebut berasal dari sebuah tembang yang dibawakan oleh Duo Anggrek. Tidak sengaja saya menikmatinya dalam perjalanan ke Kecamatan Samboja. Belakangan ini, Samboja sedang naik daun. Keberadaannya menarik perhatian banyak khalayak. Mulai dari masyarakat, pejabat tinggi, pejabat biasa, media, pengusaha, hingga anggota dewan di tingkat pusat yang sebelumnya belum pernah tahu di mana letak Samboja.
Samboja merupakan sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Kutai Kartanegara. Bersama dengan Kecamatan Sepaku di Kabupaten Penajam, dua lokasi ini akan menjadi calon pusat administrasi baru dari negara kita tercinta, Indonesia. Tepat pada Kawasan Perluasan calon Ibu Kota Negara di Samboja, terdapat lahan pertanian produktif yang cakupannya cukup luas. Salah satunya adalah Daerah Irigasi Sungai Buluh. Sesuai peraturan yang berlaku, Pemerintah Provinsi adalah pihak yang berkewenangan mengelola daerah irigasi ini. Luas rencana pengembangan Sungai Buluh mencapai 1.089 Ha. Menurut informasi dari ketua kelompok tani setempat, luasan yang fungsional baru mencapai 300 Ha. Dari luasan tersebut, baru 2/3 bagian yang produktif, atau sekitar 200 Ha dengan frekuensi panen 2 kali dalam setahun. Produktivits lahan saat ini maksimal adalah 4,5 ton per Hektar. Angka tersebut masih bisa dimaksimalkan dengan beberapa syarat. Salah satunya adalah tersedianya infrastruktur pengairan yang memadai.
Saat ini aktivitas pertanian Desa Bukit Raya, desa di mana Daerah irigasi Sungai Buluh berada, masih menggunakan pola tadah hujan. Akibatnya, produktivitas lahan belum maksimal. Jika sedang hujan, air melimpah. Genangan dan banjir kerap terjadi. Sementara saat musim kemarau suplai air sangat minim sekali bahkan nihil.
Pemerintah Provinsi telah bergerak melakukan beberapa upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan produktivitas Daerah Irigasi Sungai Buluh. Diantaranya, melakukan penambahan panjang jaringan irigasi dan meningkatkan kondisi jaringan eksisting. Selain menambah Panjang jaringan, tahun 2019 dibangun sebuah embung irigasi untuk menambah suplai air baku. Embung tersebut luasannya sekitar 2 Ha dengan kedalaman berkisar 3 meter. Tahun ini (2020) akan dibangun jaringan pembawa untuk mengalirkan air dari embung menuju lahan pertanian.
Potensi besar dalam pemenuhan kebutuhan pangan terpampang nyata di Kawasan Ibu Kota Negara. Daerah Irigasi Sungai Buluh dapat menjadi Kawasan andalan penyedia pangan bagi kota baru yang dicita-citakan menjadi The Best City on Earth. Tetapi perlu diingat, manfaat dan dampak positif dari potensi ini bukanlah sesuatu yang pasti diperoleh. Semua tergantung dari kebijakan yang diambil, apakah pro pada aktivitas menjaga dan mengembangkan sebuah lahan pertanian produktif atau pro pada aktivitas lain yang lebih menguntungkan secara ekonomi.
Di sekitar lahan pangan potensial dan produktif ini, juga berlangsung aktivitas pertambangan. Sebuah aktivitas yang secara ekonomi keuntungannya jelas lebih menggiurkan dibanding pertanian. Aktivitas pertambangan kabarnya telah mengganggu produktivitas pertanian setempat. Saat kunjungan dilakukan, tampak air yang masuk di jaringan irigasi berwarna coklat kemerahan. Diperkirakan warna tersebut diakibatkan oleh hadirnya zat atau limbah yang datang dari aktivitas pertambangan. Kelompok tani setempat juga memberikan informasi bahwa saat ini tingkat keasaman tanah di Sungai Buluh meningkat. Agar lahan tersebut tetap dapat ditanami dan menghasilkan komoditas, perlu tambahan pupuk atau zat kimia untuk mengembalikan tingkat keasaman ke level normal. Kondisi ini dapat mendukung asumsi bahwa kegiatan pertambangan telah mengganggu produktivitas lahan pertanian di Sungai Buluh.
Jika Kawasan Ibu Kota Negara telah bergerak intensif maka besar kemungkinan areal pertanian Sungai Buluh akan mengalami tekanan untuk melakukan konversi lahan menjadi lahan non-pertanian. Keuntungan besar yang diperoleh masyarakat jika mendukung konversi lahan menjadi penggunaan yang sifatnya lebih komersil tentu akan membuat masyarakat pragmatis. Cenderung memihak pada pilihan yang lebih menjanjikan secara ekonomi.
Hal-hal tersebut merupakan ancaman bagi eksitensi Daerah Irigasi Sungai Buluh. Langkah preventif harus diambil, salah satunya melalui kebijakan. Saat ini, setidaknya ada 3 keunggulan utama yang menjadi harapan keberlanjutan aktivitas pertanian di Sungai Buluh. Pertama, potensinya besar dan belum seluruhnya tergarap secara maksimal. Masih ada ruang dan harapan untuk meningkatkan produktivitasnya. Kedua, dukungan pemerintah baik pusat, provinsi, maupun kabupaten untuk menjaga fungsi areal pertanian Sungai Buluh. Ketiga, dukungan dari masyarakat setempat terutama dari kelompok tani.
Tiga hal tersebut setidaknya cukup untuk mengambil langkah tegas terhadap aktivitas lain yang sekiranya mengganggu keberadaan dan produktivitas Sungai Buluh. Penyediaan pangan memang bukan merupakan sektor yang menjanjikan keuntungan secara instan. Tetapi perlu diingat bahwa manfaat dan dampaknya sangat luas dan menyentuh aspek lain yang lebih sustainable atau berkelanjutan.
Selepas mengunjungi Daerah Irigasi Sungai Buluh, kami mampir makan siang di sebuah warung makan. Namanya Warung Warisan. Pengunjungnya ramai dan beragam. Mulai dari polisi, tentara, babinsa, pekerja, dan kelompok masyarakat lainnya. Menunya beragam, masakannya enak. Saat itu saya tidak terpikir untuk bertanya sejak kapan warung ini berdiri. Tetapi saya coba memberi dua asumsi. Pertama, warung ini sudah turun temurun, dari generasi ke generasi. Kedua, sebagaimana nama adalah doa, pendiri dan pemilik warung ini berharap warung ini akan diturunkan ke generasi selanjutnya, dirawat dan dikembangkan keberadaan serta cita rasanya. Warung ini juga menjadi pengingat bahwa Samboja memiliki banyak warisan yang juga harus dijaga eksistensinya, keberadaan warung ini dan keberadaan lahan pangan salah duanya.