Diskusi RRI Kaltim Tema "Pemanfaatan CSR Dalam Membangun Kaltim di Era IKN"

Senin, 23/05/2022. Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Timur, Bapak Prof. Dr. Ir. HM Aswin, MM hadir secara online sebagai narasumber pada acara Diskusi “Hallo Kaltim” yang diselenggarakan oleh RRI Kaltim dengan tema “Pemanfaatan CSR Dalam Membangun Kaltim di Era IKN” yang di selenggarakan oleh RRI Kaltim (Samarinda).

-

Akhir-akhir ini ramai diperbincangkan mengenai dana CSR perusahan batu bara Kalimantan timur yang mengalir ke perguruan tinggi di pulau Jawa atau diluar Kaltim. Menurut informasi, dana tersebut mengalir dalam bentuk beasiswa dan berjumlah ratusan miliar.

-

Ketua DPRD Prov. Kaltim, Bapak H.Makmur mengatakan tidak ada larangan untuk membantu siapapun, hal ini bisa dikomunikasikan dengan baik namun kami berharap dana CSR ini benar-benar bermanfaat bagi masyarakat Kaltim. Pihaknya juga sudah melakukan langkah-langkah seperti berkomunikasi dengan PT. Gunung Bayan untuk klarifikasi dan berencana untuk membentuk pansus namun akan diputuskan bersama di forum DPRD.

-

Senada dengan itu Bapak Wahyudin selaku ketua Forum CSR Kaltim mengatakan pihaknya tidak bisa memaksa perusahaan untuk memberikan dana, namun forum CSR memiliki program untuk didanai oleh CSR semisal peremajaan instalasi listrik, pengadaan ambulans, pembangunan rumah layak huni dan lainnya. “kami hanya punya program tetapi tidak bisa memaksa untuk mendapatkan dana, banyak pembangunan yang tidak dapat dibiayai APBD namun dibackup oleh dana CSR”.

-

Sementara itu, menurut Bapak Gubernur Kaltim, pada umumnya CSR dikaltim sudah jalan namun belum optimal, ada beberapa perusahaan yang melakukan program dengan dana CSR tidak diumumkan / tidak dilaporkan termasuk PT. Gunung Bayan.

-

Selaras dengan itu penyampaian dari Prof. Aswin bahwa PT. Gunung Bayan CSR nya cukup bagus, beliau justru pernah ke Tabang dan melihat pembangunan Jembatan dan Jalan disana. “CSR Gunung Bayan sudah cukup bagus, banyak perusahaan yang tidak melakukannya”. Dijelaskan pula bahwa pada tahun 2020, Gunung Bayan tidak melaporkan kegiatan CSR nya, pada tahun tersebut yang melaporkan kegiatan dan disesuaikan dengan rencana pembangunan Kaltim yang tertinggi adalah Berau Coal sebesar 53M dan kideco sebesar 43M.