post-img

Senin, 24 Februari 2025

superadmin

Berita

14 kali dilihat

FGD Dalam Rangka Studi Kelayakan Awal untuk Menarik Investasi Asing di Kawasan Industri Kariangau

Bappeda Provinsi Kalimantan Timur memfasilitasi kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dan kunjungan kerja lapangan sebagai bagian dari rangkaian studi kelayakan awal untuk menarik investasi asing langsung (FDI) di Kawasan Industri Kariangau, Balikpapan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi kawasan industri tersebut untuk menarik perhatian investor asing dalam mendukung pertumbuhan ekonomi sebagai salah satu kawasan industri di Kalimantan Timur. 


Adapun kawasan Industri Kariangau memiliki sejumlah keunggulan, di antaranya lokasi yang strategis dekat dengan Ibu Kota Negara (IKN) dan akses distribusi barang yang sangat strategis, baik untuk pasar domestik maupun internasional. Selain itu, kawasan ini memiliki potensi sumber daya alam yang besar yang dapat dikembangkan untuk industri berbasis sumber daya alam (SDA) seperti energi, manufaktur, dan pengolahan. Khususnya, industri terkait energi dan teknologi energi terbarukan, yang diharapkan dapat berkembang pesat, Kawasan ini juga diniliai siap untuk menerima investasi berkat adanya dukungan penuh dari pemerintah daerah dan pusat melalui berbagai insentif fiskal.


Infrastruktur yang ada di Kawasan Industri Kariangau juga terus berkembang, termasuk pelabuhan, jalan tol, dan akses transportasi udara, yang menjadikannya lokasi yang ideal untuk menjalankan industri berkelanjutan dan ramah lingkungan. Kawasan ini sangat cocok untuk mengembangkan industri energi terbarukan, pengolahan limbah, dan teknologi ramah lingkungan.


Kegiatan FGD ini merupakan bagian dari Indonesia Economic Innovation Partnership Program (EIPP), sebuah kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Korea Selatan yang telah memasuki fase kelima. Pada tahun 2025 ini, tema yang diusung adalah "Strategi Pengembangan dan Studi Kelayakan Awal untuk Menarik Investasi Asing Langsung (FDI) di Kawasan Industri Kariangau, Kalimantan Timur." 


Berdasarkan hasil diskusi, beberapa rekomendasi untuk pengembangan kawasan industri Kariangau telah di antaranya, pentingnya pengembangan fasilitas pelabuhan yang modern dan efisien, termasuk terminal peti kemas dan gudang logistik, serta jaringan transportasi terintegrasi yang mencakup jalan tol dan rel kereta api untuk menghubungkan Kawasan Industri Kariangau dengan IKN dan daerah lainnya. Pemerintah juga disarankan untuk memberikan insentif fiskal, kemudahan perizinan, serta mengusulkan Kawasan Industri Kariangau menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk menarik lebih banyak investor.


Selain itu, perlu adanya program pelatihan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri di Kawasan Industri Kariangau. Perlu adanya kerja sama dengan perguruan tinggi untuk mengembangkan penelitian dan juga teknologi juga untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja lokal. Fokus pengembangan industry di kawasan Kariangau juga disarankan untuk mengarah pada industri prioritas berdasarkan peraturan daerah nomor 10 tentang Rencana Pembangunan Industri Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2019-2039, yakni industri hulu agro, industri kimia berbasis gas dan batubara, industri pangan, dan logistik maritim.


Selanjutnya, Kawasan Industri Kariangau diharapkan dapat bersinergi dengan pembangunan IKN, terutama dalam hal logistik dan distribusi, serta menyediakan energi terbarukan untuk mendukung operasional IKN. 


Untuk memastikan kelancaran pengembangan, direkomendasikan untuk membentuk tim khusus yang dapat mengawal proyek pengembangan Kawasan Industri Kariangau dan menarik investasi asing langsung (FDI).


Kegiatan ini merupakan langkah penting untuk mengoptimalkan potensi Kawasan Industri Kariangau sebagai pusat ekonomi baru di Kalimantan Timur. Diharapkan, kawasan ini dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, sekaligus mendukung kemajuan ekonomi khusunya di Indonesia Timur. 



(SA)