post-img

Rabu, 17 September 2025

superadmin

Berita

51 kali dilihat

Siap Beralih Dari Batubara, Kaltim Percepat Transformasi Ekonomi Hijau

Samarinda, (11/09) - Kalimantan Timur selama ini sangat bergantung pada batubara. Data terbaru menunjukkan, lebih dari sepertiga ekonomi Kaltim masih ditopang batubara, dan lebih dari setengah pendapatan daerah berasal dari sektor ini. Namun, permintaan global terhadap batubara semakin menurun. Artinya, Kaltim harus bergerak cepat mencari penopang baru bagi ekonomi daerah.


Inilah yang ditegaskan Gubernur Kaltim dalam audiensi bersama Tim GIZ Jerman. Beliau menekankan bahwa transformasi ekonomi bukan pilihan, tapi kebutuhan mendesak. Bukan hanya soal keberlanjutan, tapi juga tentang bagaimana masyarakat Kaltim tetap memiliki lapangan kerja dan sumber penghidupan di masa depan.


Sejak 2024, Forum Konsultasi Daerah (FKD) telah merumuskan 15 sektor prioritas, mulai dari sektor lama seperti sawit, karet, dan perikanan, hingga sektor baru seperti bioavtur, panel surya, dan green hydrogen. Kaltim juga akan jadi lokasi uji coba berbagai proyek kerja sama dengan pemerintah Jerman, yang membantu daerah mempersiapkan transisi energi berkeadilan dan mencetak lebih banyak pekerjaan hijau.


Sebagai langkah nyata, Kaltim akan jadi tuan rumah Indonesia Sustainable Energy Week (ISEW) & ICDP pada 13–17 Oktober 2025 di Samarinda. Acara ini akan menghadirkan 45+ delegasi internasional dari 7 negara, dengan agenda seminar, diskusi di Universitas Mulawarman, talkshow pekerjaan hijau, hingga kunjungan lapangan ke lokasi pascatambang dan desa energi mandiri.


Bappeda Kaltim melihat langkah ini sebagai peluang besar: dari daerah yang selama puluhan tahun dikenal sebagai penghasil batubara, Kaltim ingin dikenal sebagai contoh global transformasi ekonomi hijau. Proses ini tidak mudah, tapi harus dipercepat—agar generasi muda Kaltim tidak lagi hanya bergantung pada tambang, melainkan punya kesempatan di sektor baru yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.


Pertemuan audiensi ini juga dihadiri Sekda Provinsi Kaltim Sri Wahyuni, pimpinan OPD terkait, serta Ade Cahyat dari GIZ Indonesia/ASEAN.


(SA)