post-img

Rabu, 02 Desember 2020

Admin

Berita

86834 kali dilihat

PELUANG & TANTANGAN PEMBANGUNAN PARIWISATA BERKELANJUTAN DI KALTIM PADA ERA STRATEGIS

 

 

 

 

 

  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Samarinda,(13/08/2020) Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Timur (Bappeda Kaltim), Prof. Dr. Ir.H. M. Aswin, M.M. menjadi pembicara utama dalam Seminar Online yang diselenggarakan oleh Unit Layanan Strategis Pusat Kajian Pengembangan dan Penataan Ruang Universitas Mulawarman (ULS PKP2R UNMUL) Kamis, 13 Agustus 2020. Seminar online yang dihadiri oleh berbagai kalangan, baik dari Pusat maupun Daerah, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov. Kaltim, Kabupaten Kota, Swasta, hingga mahasiswa tersebut mengusung tema Peluang dan Tantangan Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan Kalimantan Timur Pada Era Strategis tersebut juga menghadirkan 2 narasumber lainnya, antara lain Plt. Deputi Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf RI (Dr. Frans Teguh M.A) dan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur (Dra. Sri Wahyuni, MPP).

      Mengawali paparannya, Kepala Bappeda Kaltim menyampaikan bahwa Dalam mewujudkan transformasi ekonomi Kaltim, Pemprov telah melakukan upaya untuk mewujudkan transformasi ekonomi, yakni dengan membentuk Kawasan Ekonomi Khusus MBTK (Maloy Batuta Trans Kalimantan), Kawasan Industri Kariangau dan Buluminung. Kemudian mendorong industri pengolahan diluar sektor migas dan batubara, yakni industri galangan kapal. Sektor pariwisata adalah salah satu sektor ekonomi yang akan dikembangkan dalam mendukung upaya transformasi ekonomi Kaltim. Pemprov mendorong pariwisata untuk menjadi sektor yang dapat menambah nilai tambah dan value chain pada masyarakat Kaltim dengan destinasi yang memiliki daya tarik baik. antara lain yakni Pulau Derawan, Danau Labuan cermin, Biduk-biduk, serta Karst Sangkulirang.

      "Pariwisata dapat menjadi sektor baru sebagai sumber perekonomi di Kaltim, namun ada beberapa tantangan yang membutuhkan kerja keras untuk mewujudkannya, antara lain: Dari daftar 10 Kawasan Pariwisata Prioritas Nasional, tidak ada destinasi pariwisata Kaltim yang masuk, termasuk Pulau Derawan. Hal ini menjadi catatan, agar kedepan Kaltim bisa menjadi salah satu daerah pariwisata yang mendapat perhatian pusat untuk mendukung pengembangan destinasi dan pemasaran Pariwisata Kaltim. Kemudian Kaltim memiliki jumlah objek wisata yang banyak, namun sampai saat ini destinasi wisata di Kaltim masih belum dapat bersaing dengan destinasi wisata di luar daerah. Perlu adanya inovasi pengemasan yang beragam dan unik sehingga minat wisatawan dapat beralih ke Kaltim.", Ujar pimpinan Bappeda yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata Kaltim tersebut menyoroti Tantangan Pembangunan Pariwisata di Kaltim. 

      Lebih lanjut, Prof. Aswin menyampaikan, Kaltim memiliki peluang mengembangkan pariwisata menjadi salah satu primadona dengan potensi destinasi wisata yang banyak, terutama destinasi wisata alam. Tercatat oleh data BPS hingga tahun 2019, terdapat :

  • 89 objek wisata buatan,
  • 2 objek wisata taman laut,
  • 7 objek wisata hutan raya,
  • 24 objek wisata religi,
  • 68 objek wisata budaya,
  • 69 objek wisata bahari,
  • 2 objek wisata sungai dan arung jeram,
  • 103 objek wisata alam,
  • 19 objek wisata hutan mangrove
  • Sejumlah Fasiltas untuk MICE di Kota Balikpapan, Samarinda dan Berau.

Kemudian Pengembangan Infrastruktur yang Semakin Pesat di Kaltim juga mendorong semakin besarnya peluang sektor pariwisata di Kaltim. Infrastruktur pendukung tersebut antara lain :

  1. Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan,
  2. Bandara Maratua Berau,
  3. Bandara APT Pranoto Samarinda,
  4. Proyek Costal Road Penajam,
  5. Jalan Tol Samarinda-Balikpapan,
  6. Jalan Pararel perbatasan Kaltim & Kaltra,
  7. Jembatan Pulau Balang II, dan
  8. Pelabuhan Tanjung Batu Berau.

      Peluang lain yang akan menjadikan Pariwisata sektor penggerak ekonomi di Kaltim ialah kesadaran dan kebutuhan masyarakat terhadap wisata yang semakin meningkat, ditandai dengan tumbuhnya Kelompok Sadar Wisata di semua Kab/Kota se kaltim. Yang tidak kalah pentingnya ialah penetapan IKN di Kaltim yang membuat daya Tarik Pariwisata tersendiri.

       "Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kab/Kota dan Masyarakat Kaltim berupaya untuk mengembangkan sektor ekonomi lain yang dapat menjadi tulang punggung perekonomian baru pengganti Migas dan batubara, pariwisata adalah salah satu harapan kedepan. Meskipun Kaltim memiliki objek wisata yag banyak dan menarik, namun masih diperlukan kerja keras dari semua stakeholder dan dukungan masyarakat untuk perbaikan sektor pariwisata disegala aspek agar wisata Kaltim dapat menjadi destinasi dan prioritas nasional dan berdaya saing" Prof. Aswin menutup paparannya dalam seminar online tersebut.

(bappeda.kaltimprov.go.id/fds)