Webinar Industri Pengolahan Masa Depan Kalimantan Timur
Samarinda, (13/10/2020). Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Timur mewakili Gubernur Kaltim menjadi narasumber dalam Webinar yang diselenggarakan oleh Bisnis Indonesia cabang Kalimantan Timur berkerja sama dengan Bank Indonesia, Pupuk Katim dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dengan tema “Industri Pengolahan Masa Depan Kalimantan Timur”
Daring ini di laksanakan melalui Aplikasi Zoom Meeting dengan di moderatori oleh Rahmad Subiyanto dari Bisnis Indonesia. Narasumber lainnya dalam acara ini adalah Nurul Ichwan Deputi Perencanaan Penanaman Modal, Tutuk SH Cahyono Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur dan Rahmad Pribadi Direktur Utama PT. Pupuk Kaltim.
Dalam paparannya Aswin menjelaskan Pertumbuhan Ekonomi Kaltim sejak tahun 2010 menunjukan pola fluktuatif sempat terpuruk di tahun 2015 hingga 2016 dan mulai meningkat di tahun 2018 dan menurun kembali pada triwulan IV 2019 dan berlanjut saat pandemi covid-19 di 2020 ini.
Jika melihat struktur PDRB dalam kurun lima tahun terakhir sektor industri pengolahan berada pada posisi kedua setelah sektor pertambangan yang menjadi primadona PAD. Aswin menjelaskan ada beberapa peluang pengembangan sektor industri pengolahan di Kaltim yakni pertama, posisi Kaltim yang terletak pada Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II, yang merupakan salah satu dari 3 alur yang menghubungkan bagian selatan dan utara Indonesia yang dapat dipergunakan oleh negara asing untuk arus barang keluar masuk. Kedua, kontribusi dari sektor perkebunan yang mana 99,6% hasil perkebunan merupakan produksi komoditi sawit. Ketiga, terpilihnya Kalimantan Timur Menjadi Ibu Kota Negara Baru yang tentunya akan menimbulkan kutub perekonomian baru.
Pemerintah Provinsi Kaltim sejak 2008 telah mempersiapkan perubahan ekonomi menuju pembangunan yang lebih seimbang antara pemanfaatan potensi sumber daya alam untuk pertumbuhan ekonomi dengan jaminan keberlanjutan Kaltim untuk generasi masa datang yakni dengan upaya Transformasi Ekonomi dengan upaya hilirisasi Industri. Dan berlanjut hingga saat ini yang tercermin dalam Visi RPJMD 208-2023 yaitu “Berani untuk Kalimantan Timur Berdaulat. Dan dijabarkan kedalam misi ke-4 yaitu Berdaulat dalam Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan. Dalam arti Kalimantan Timur lebih mandiri dalam mengolah sumber daya alam maupun pendapatan hasil dari eksplorasi alam, “Visi Kaltim Berdaulat sebenarnya memberikan maksud agar Kaltim menjadi mandiri, dan tidak lagi berharap ataupun meminta dengan Pemerinta Pusat, namun menagih pendapatan yang memang Kaltim miliki dari eksplorasi sumber daya yang Kaltim hasilkan” jelas Aswin.
(HumasBappedaKaltim/fat-wd/editor:Sukandar,S.sos)