Samarinda, 8/10/12. Persiapan rencana peresmian dan groundbreaking beberapa proyek MP3EI di Kalimantan Timur oleh Bapak Presiden RI, dilakukan pertemuan guna membahas persiapan pelaksanaan kegiatan tersebut. Pertemuan dilakukan 2 tahap, yakni pertemuan internal tim KP3EI Provinsi Kalimantan Timur dengan stakeholder terkait, serta pertemuan dengan tim KP3EI Pusat di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Proyek MP3EI di kaltim yang siap telah siap untuk diresmikan antara lain Pembangunan Pelabuhan Internasional Kariangau di Balikpapan, dan Pengembangan Bandara Kalimarau di Kabupaten berau. Sedangkan untuk proyek yang diusulkan untuk di Groundbreaking antara lain proyek pembangunan pabrik Pupuk Kaltim 5 di Kota Bontang, proyek pengembangan Bandara Internasional Sepinggan Balikpapan, proyek pembangunan Bandara Samarinda Baru di Kota Samarinda, serta proyek pembangunan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy di Sangatta, Kutai Timur.
Rapat persiapan awal diadakan di Ruang Ruhui Rahayu, Kantor Gubernur Kalimantan Timur, tanggal 8 Oktober 2012. Rapat dipimpin langsung oleh Bapak Gubernur Kaltim, DR. H. Awang Faroek ishak, didampingi Ketua DPRD Kaltim . Hadir dalam rapat ini, kepala SKPD dan instansi terkait, serta pihak penanggung jawab masing-masing proyek. Gubernur menghimbau kepada seluruh stakeholder yang terlibat dalam kegiatan ini, baik dari pihak pemerintah maupun swasta untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik.
Sebagai kelanjutan dari pertemuan tersebut, diadakan rapat pembahasan kesiapan masing-masing proyek yang diajukan untuk diresmikan dan di-groundbreaking oleh Bapak Presiden RI bersama dengan tim KP3EI Pusat. Rapat dipimpin oleh Kepala Divisi Integrasi Program KP3EI; Wahyu Utomo, Kepala Divisi Perencanaan KP3Ei; Abdul kamarzuki, serta Kepala Divisi Administrasi KP3EI; Dodi S. Riyadi. Pertemuan ini merupakan arahan dari Kementerian Sekretariat Negara RI kepada Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang perekonomian untuk memperoleh informasi termutakhir guna memberi pertimbangan kelayakan peresmian dan groundbreaking proyek MP3EI di Kalimantan Timur oleh bapak Presiden RI.
Dilaporkan bahwa Pelabuhan Internasional kariangau saat ini telah melaksanakan uji coba dan pengoperasian perdana, yang ditandai dengan pengapalan perdana pada tanggal 30 Agustus 2012. Total kapal yang di-uji coba adalah 20 unit dengan jumlah container 2600 Teu's dan kapasitas bongkar muat 25 box/day/crane. Secara keseluruhan, progress fisik pembangunan adalah 98,90%. Terkait akses menuju Pelabuhan Kariangau, Pemerintah provinsi telah membangun jalan akses sepanjang 13,5 Km dari jalan Nasional (Km.13 Balikpapan). Saat ini jalan akses tersebut telah terbangun 1 (satu) lajur, dari rencana pembangunan 2 lajur.
Bandara Kalimarau, sebagai pengembangan dari yang saat ini telah beroperasi, siap dioperasionalkan. Bangunan terminal utama telah selesai dibangun, sementara untuk bangunan penunjang masih dalam kondisi 75%. Namun, bangunan penunjang tersebut tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap operasional bandara, sehingga penyelesaiannya tetap dapat dilakukan secara simultan setelah Bandara Kalimarau dioperasionalkan. Maskapai yang telah masuk ke Bandara kalimarau yakni Batavia dan Sriwijaya untuk tipe boeing; Kalstar (propeler), serta Trigana Air. Kedepannya, diproyeksikan jumlah maskapai yang masuk ke Kalimarau akan bertambah, seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Berau, khususnya sektor pariwisata.
Project-project lainnnya saat ini tengah dalam proses pengerjaan, dengan progress sebagai berikut :
1. Proyek pembangunan Pabrik Pupuk Kaltim 5 di Kota Bontang saat ini tengah dikerjakan, diatas lahan milik Pupuk Kaltim. Pekerjaan tersebut telah mencapai progress 30%, dan ditargetkan mulai operasional tahun 2014;
2. Bandara sepinggan, sebagai pintu gerbang utama Provinsi kalimantan Timur, tengah melakukan pengembangan yang dibagi menjadi 3 paket. Paket I yang merupakan pekerjaan terminal kargo, hanggar A1, apron, apron servis building, gedung administrasi, shelter alat berat, ekspedisi muatan udara, dan airline office saat ini pembangunannya mencapai 73%. Paket 2, pekerjaan : terminal penumpang dengan luas 110000 m2 dengan daya tampung 10jt penumpang /tahun, progress pembangunan 14%. Paket 3, pekerjaan infrastruktur flyover, jalan, area parkir, progress pembangunan 24%. Paket 4, yakni pekerjaan hanggar A2, apron, tower; saat ini dalam proses DED dan rencana fisik diselesaikan Juli 2013, operasional Oktober 2013;
3. Pembangunan Bandara Samarinda baru, sebagai pengalihan bandara eksisting saat ini, dilaksanakan dengan pola pembiayaan multiyears contract APBD Provinsi senilai Rp. 696 Milyar. Saat ini pembangunan sisi darat telah mencapai 13,8%. Target penyelesaian Bandara Samarinda Baru adalah tahun 2013, dengan luas terminal penumpang penumpang 15000 m2 dengan daya tampung 2,5jt penumpang/tahun. Selain pembangunan bandara, juga tengah dilakukan pelebaran dan peningkatan jalan akses menuju bandara dengan lebar 15 meter dan panjang 21 Km;
4. Proyek Centralized Crude Terminal (CCT) yang berlokasi di Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan proyek yang akan dilaksanakan oleh PT. Pertamina sebagai pengembangan dari terminal minyak mentah yang sudah eksisting saat ini. Pembangunan akan dibangun dalam 2 fase, dimana fase pertama akan dikembangkan hingga 8 juta barel minyak mentah dan pada fase kedua akan dikembangkan hingga 15 juta barel;
5. Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional Maloy merupakan wajah kaltim di masa depan. Kekayaan sumberdaya yang dimiliki tentu mebuat kawasan ini terus dilirik oleh investor baik nasional maupun internasional. Saat ini, Pemerintah provinsi kalimantan Timur terus melakukan upaya percepatan pembangunan Kawasan Industri ini. Luas kawasan secara keseluruhan adalah 5.305 ha, dimana pengembangan tahap awal adalah pada lahan seluas 1.000 Ha dan telah dibebaskan seluas 577 Ha. Maloy saat ini tengah diusulkan menjadi kawsan Ekonomi Khusus (KEK) oleh Pemerintah Provinsi kalimantan Timur bersama Trans Kalimantan Economic Zone. Luas wilayah yang diusulkan adalah 32.800 Ha. Luasan tersebut merupakan integrasi kawasan yang diusulkan oleh pemprov Kaltim 5.305 Ha, Batuta Chemical Industrial Park 1.000 Ha, dan Trans Kalimantan Economic Zone seluas 26.500 Ha.
Tim KP3EI pusat juga mengharapkan kepada Pemerintah Provinsi kalimantan Timur untuk dapat mempersiapkan kegiatan kuliah umum oleh Bapak Presiden RI ataupun Bapak Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di Universitas Negeri setempat. Peresmian dan Groundbreaking direncanakan dilaksanakan bulan Oktober 2012.
Sumber : Bidang Prasarana Pengembangan Wilayah Bappeda Kaltim dan di publikasikan oleh Humas Bappeda Kaltim/Sukandar,S.Sos.