Balikpapan, 3/3/14. Program perencanaan pembangunan prioritas Kalimantan meliputi tiga agenda utama yaitu 1. Konektivitas infrastruktur; 2. Pemenuhan energi dan 3. Ketahanan pangan. Hal ini disampaikan oleh Plt. Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur sekaligus Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Timur, DR.Ir.H. Rusmadi.MS (kedua kiri) didampingi oleh Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Barat (kiri), Ketua Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan (ke tiga dari kiri) dan Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Tengah (ke empat dari kiri) pada saat membuka acara pra Musyawarah Rencana Pembangunan Regional Kalimantan Tahun 2014 di ruang rapat Merror Hotel Gran Senyiur Balikpapan dengan tema “Percepatan Penyelesaian Konektivitas, Pemenuhan Energi dan Ketahanan Pangan Regional Kalimantan. Acara ini terselenggara atas kerjasama antar Pemerintah Provinsi se Kalimantan melalui wadah Forum Kerjasama Revitalisasi Percepatan Pembangunan Regional Kalimantan (FKRP2RK).
Pra Musrenbang Regional Kalimantan tahun 2014 dihadiri peserta kurang lebih 150 orang yang terdiri dari Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan, DR.Ir.H. Rusmadi.MS dan Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan; Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Tengah; Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Barat, Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Utara atau yang mewakili serta pejabat eselon II, III, IV serta staf yang terkait di lingkup Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se Kalimantan.
Usulan Program/Kegiatan Regional Kalimantan Tahun 2015 kepada Pemerintah Republik Indonesia dengan tiga program prioritas yaitu : 1. Program Percepatan Penyelesaian Konektivitas; 2. Ketahanan Energi (pemenuhan energy listrik dan BBM bersubsidi); 3. Kebutuhan Pangan (pemenuhan beras) dengan rincian program masing-masing Pemerintah Provinsi se Kalimantan antara lain :
Usulan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah
Konektivitas Pembangunan
1. Penuntasan Pelebaran Lintas Selatan: Batas Kalbar-Pangkalan Bun – Sampit - Palangka Raya – Pulang Pisau – Kuala Kapuas – Batas Kalsel;
2. Dukungan terhadap MP3EI : Ruas Jalan Pulau Pisau – Pangkoh – Bahaur; Ruas jalan Sampit- Samuda- Ujung Pandaran; Ruas jalan pangkal bun – Kumai;
3. Percepatan Pembangunan Jalan Strategis Nasional: Ruas Jalan Kalahien - Buntok - Ampah, Batas Kalbar - Tumbang Samba;
4. Pembangunan Pelabuhan Pulau Pisau, Batanjung, Segintong, Bagendang;
5. Pengembangan Bandara Tjilik Riwut di Kota Palangka Raya.
Konektivitas Pemenuhan Energi
1. Pembangunan Jaringan Transmisi Tegangan Tinggi : 220 KMS, 290 KMS, 160 KMS, 45 KMS, 344 KMS;
2. Pembangunan Gardu Induk ; Buntok, Muara teweh, Puruk Cahu, Kuala Kurun, Pangkalan Bun;
3. Pembangunan PLTU ; Pulang Pisau 2x60MW, Sampit 2x25MW, Katingan 2x100MW;
4. Pembangunan PLTGU Bangkanai 2x70 MW;
5. Pembangunan PLTA Muara Juloi 284 MW & Riam Jerawi 2x36MW; 6. Pembangunan Kabel Bawah Laut;
7. Pembuatan FS PLTN;
8. Penambahan Kuota BBM Solar & Premium
Ketahanan Pangan dengan fokus swasembada beras
1. Program Peningkatkan Produksi Pertanian antara lain : a). Peningkatan Produktivitas pada areal sentra padi (dengan bantuan kapur pertanian, Obat-obatan OPT, Bantuan Alsintan pasca Panen); b). Perluasan Areal Sawah; c). Optimalisasi Lahan;
2. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan antara lain : a). integrasi sapi; b). pengadaan bibit sapi unggul; c.) pembuatan kandang hijau makanan ternak.
Usulan Program Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
Konektivitas
1. Pembangunan Penyebrangan di Pulau Laut / Timur Kabupaten Kota Baru Tahap IV (Empat);
2. Pembangunan Penyebrangan di Pulau Laut / Sebuku Kabupaten Kotabaru Tahap III (Tiga);
3. Pembangunan/Peningkatan Dermaga Penyebrangan Di Saka Kajang Kab. Barito Kuala Tahap III (Ketiga);
4. Pembangunan/Peningkatan Dermaga Penyebrangan Di Banjaraya Kota Banjarmasin Tahap II (Kedua);
5. Pembangunan / Dan Peningkatan Dermaga Sungai Di Banjaraya Kota Banjarmasin Tahap II (Kedua);
6. Pembangunan/Peningkatan Dermaga Sungai Kuripan Kabupaten Barito Kuala Tahap II (Kedua);
7. Pembangunan dermaga sungai di teluk selong kab. Banjar Tahap I (pertama).
Usulan program Pemenuhan Energi
Pemenuhan Kelistrikan
1. Pembangunan Pembangkitan PLTU : a). Asam-asam unit 3 dan 4 (2 x 65MW); b). Asam-asam unit 5 dan 6 (2 x 100MW);
2. Pembangunan TL 70kV yaitu Batulicin Kotabaru 86 KMS;
3. Pembangunan TL 150kV : a). Asam-asam – Batulicin 248 KMS; b). Barikin – Kayutangi 240 KMS; c). Kayutangi – Mantuil 30 KMS;
4. Pembangunan GI (Batulicin 30MVA, Bandara 60MVA, Satui 30MVA, Kotabaru 30MVA, Sei Tabuk 30MVA);
5. Pembangunan Pembangkit antara lain : a). Kotabaru 2 x 7MW; b). Tanjung (IPP) 2 x 100MW;
6. Jaringan Distribusi (JTM, JTR, Gardu Distribusi) antara lain : a). Pembangunan PLTS Terpusat; b). Listrik Murah & Hemat.
Penambahan Kuota BBM yaitu Penambahan Kuota BBM Solar & Premium
Ketahanan Pangan
1. Program Penyediaan & Pengembangan Prasarana & Sarana Pertanian : a). Peningkatan Indeks Pertanaman; b). Cetak Sawah; c). Hand Traktor, Alat Tanam; d). Pembangunan Saluran Irigasi;
2. Program Peningkatan Produksi Pertanian, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan utk Mencapai Swasembada : a). Bantuan Benih(Potensi benih unggul); b). SLPTT; c). SLPHT; d). Sawit Dupa meningkatkan produksi 3,5%;
3. Program Peningkatan Nilai Tambah Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran, dan Ekspor Hasil Pertanian : a). Combain Harvest; b). Alat Pengolahan Hasil
Usulan Program Prioritas Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Konektivitas
1. Prasarana Jalan dan Jembatan Lintas Selatan : a). Pembangunan Jalan A. Yani III di kubu raya; b). Pembangunan Outer Ringroad di Pontianak dan Kubu Raya; c). Pembangunan Jalan Tol Pontianak – Singkawas; d). Pembangunan Jembatan Mensere;
2. Pembangunan Jalan dan Jembatan di Lintas Tengah : a). Pembangunan jalan Tebelian – Nanga Pinoh – Ella Hilir – Batas Kalteng; b). Pembangunan Jalan Lintas Utara yaitu jalan dan jembatan di ruas jalan Liku – Aruk – Seluas – Etikong – Nanga Merakai – Nanga Badau – Putusibau – Batas Kaltim;
3. Pembangunan Jalan Akses Perbatasan : a). Pembangunan Jalan Putusibau – Batas Serawak; b). Pembangunan Jalan Akses Perbatasan Sambas - Bts Serawak; c). Pembangunan Jalan Akses Perbatasan Bengkayang - Bts Serawak; d). Pembangunan Jalan Akses Perbatasan Sintang - Bts Serawak; e). Pembangunan Jalan Akses Perbatasan Entikong;
4. Transportasi Laut : a). Pembangunan Terminal Dry Port; b). Pembangunan pelabuhan laut Teluk Batang, Sintete, Ketapang, Kendawangan;
5. Transportasi Udara : a). Pembangunan dan Rehabilitasi Bandar Udara Ketapang, Putussibau, Nanga Pinoh, Sintang, Paloh; b). Pembangunan Bandar Udara Baru Sintang, Singkawang; c). Subsidi Angkutan Udara Perintis Antar Ibukota Provinsi di Pulau Kalimantan;
6. Prasarana Sumberdaya Air : Pembangunan Air baku / minum di Kota Pontianak dsk
Pemenuhan Energi
1. Pembangunan PLTN Kalbar;
2. Pembangunan PLTMH : a). Kab. Landak 2 x 150 KW; b). Kab. Kapuas Hulu 30 KW; c). Kab. Bengkayang 275,13 KW; d). Kab. Ketapang 84,47 KW; e). Kab. Sintang 30 KW; f). Kab. Melawi 285 KW; g). Sanggau 105 KW;
3. Pembangunan PLTA : a). PLTA Terapugan, Sekadau; b). PLTA Menanggar, Landak;
4. Pembangunan PLTS : a). PLTS Komunal kab. Sintang 2 x 15 KWP; b). PLTS Komunal Kab. Sambas 4 x 15 KWP
Ketahanan Pangan
1. Infrastruktur : Penyediaan dan pengembangan sarana dan prasarana pertanian yaitu Pengelolaan Air di Tingkat Usaha Tani, meliputi : a). JIDES (Ha); b). TAM (Ha); c). Sumur Pompa (unit); d). Embung (Unit)
2. Cetak Sawah : Penyediaan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Pertanian yaitu Perluasan Areal Tanam dan Pengelolaan Lahan dan Cetak Sawah Komoditi Padi (Ha);
3. Alsintan : Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dalam rangka Mendukung Produksi Pangan & Peningkatan Pemberdayaan Kelembagaan dan Pengelola Alsintan antara lain : a). UPJA (Kelompok); b). P3A (Kelompok);
4. Pengembangan Food Estate : Peningkatan Produksi, Produktifitas dan mutu tanaman pangan untuk mencapai Swasembada : a). Food Estate Padi ( Ha); b). Fasilitasi Pertumbuhan Sentra Penangkar di Kawasan Food Estate (Ha).
Usulan Program Pemerintah Privinsi Kalimantan Timur & Kalimantan Utara
Konektivitas
1. Pengembangan Kawasan Industri Kariangau Dan Buluminung (BPP-PPU) : Pembangunan Jalan, Pembangunan Jembatan Pulau Balang, Pembangunan Jalan Tol Balikpapan – Samarinda, Pembangunan Runway Bandara Sepinggan, Pembangunan Bendungan Wain;
2. Pengembangan Kawasan Industri Dan Jasa Kota Samarinda : Pembangunan Jalan, Pembangunan Jembatan Mahkota II, Pembangunan Jembatan Loa Kulu , Pembangunan Terminal Tipe A, Pembangunan Pelabuhan Multipurpose Palaran, Pembangunan Runway Bandara Samarinda Baru;
3. Pengembangan Kawasan Industri Dan Pelabuhan Internasional Maloy : Pembangunan Jalan,Pembangunan Pelabuhan CPO Maloy, Pemenuhan Kebutuhan Air Baku KIPI Maloy;
4. Pengembangan Kawasan Industri Pariwisata Kepulauan Derawan : Pembangunan Bandara Maratua;
5. Pengembangan Kawasan Perbatasan : Pembangunan Jalan, Pembangunan Bandara Perbatasan (Datah Dawai).
Pemenuhan Energi
1. Pembangkitan : PLTA – Tabang Kecamatan Tabang Kukar 353 MW, PLTU Sangata Kutim 200 MW, PLTU Teluk Balikpapan & Unit 3 & 4 (220 MW);
2. Jaringan Transmisi SUTT 150 KV : Palaran – Senipah, Embalut – Samarinda, kota Bangun-Melak, Melak – Bangkanai, Bontang – Sangata, Sangata - Tj. Redeb - Tj. Selor, Tenggarong - Kota Bangun, Bontang – Sangata;
3. Pembangunan Gardu Induk 150 KV : New Industri 2 LB, 1 TB, 60 MVA Balikpapan
-1LB, 30 MVA Melak, Bontang, Sangata, Tj. Redeb, Tj. Selor, Harapan Baru;
4. BBM Bersubsidi : a). Penyediaan Premium Bersubsidi 1.053.123 Kilo Liter; b). -Penyediaan Solar Bersubsidi 696.414 Kilo Liter; c). Pembangunan Jaringan Gas Rumah Tangga 1600 KK;
5. Pemenuhan EBT : a). Pembangunan PLTS (SHS) 1 MW di 5 Kabupaten; b). Pembangunan PLTS Komunal 500 KW Kutai Barat dan Paser; c). Pembangunan PLTMH 350 KW Kubar, Paser dan Malinau; d). Pembangunan Pembangkit Listrik dengan Pemanfaatan Limbah Sawit 30 MW Paser dan Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Berau
Ketahanan Pangan
1. Infrastruktur Irigasi, melalui Penyediaan dan Pengembangan Prasarana Dan Sarana Pertanian meliputi : a). Pengembangan Jaringan Irigasi; 2). Pengelolaan Irigasi Partisifatif (PIP); c). Pembangunan Embung/Dam Parit.
2. Cetak Sawah, melalui Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian meliputi : a). Perluasan Sawah; b). Perluasan Hortikultura; c). Survey Investigasi Design (SID);
3. Pengembangan Lahan, melalui Penyediaan & Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian meliputi : a). Sertifikasi Lahan; b). Jahan Pertanian;
4. Inventarisasi dan verivikasi Lahan Pertanian, melalui Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian (Pendukung Tan. Pangan) & (Pendukung Tan. Hortikultura) meliputi : a). Optimalisasi Lahan; b). Sekolah Lapang Pertanian Teknologi Terpadu (SLPTT) Peningkatan Produksi dalam tujuan Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada
Gambaran keadaan konektivitas di pulau Kalimantan saat ini masih sangat memprihatinkan. Keterkaitan perdagangan, produksi dan transfer antar wilayah masih sangat kecil dibanding keterkaitan ekonomi Intrawilayah di Kalimantan. Kerusakan Ruas Jalan Lintas Kalimantan masih terjadi hampir sepanjang tahun terutama dimusim hujan. Kondisi jalan lintas Kalimantan dengan kondisi baik, saat ini hanya 60,01%. Di Beberapa wilayah Kalimantan masih terdapat ruas jalan yang masih belum terhubung dengan Jembatan seperti Balikpapan-Penajam melalui Pulau Balang, Kalteng-Kalbar melalui Jembataan Tayan. Sejalan dengan semakin tumbuhnya ekonomi di Kalimantan maka frekwensi dan muatan kendaraan yang melintasi Jalan Nasional juga terus meningkat. Dengan demikian harus dilakukan antisipasi melalui peningkatan kapasitas maupun kualitas jalan dengan prioritas Jalan Lintas Kalimantan, yang mendukung kawasan strategis dan wilayah pertumbuhan. Selain itu menciptakan keterpaduan antar moda melalui percepatan dan peningkatan kapasitas layanan transportasi laut dan udara dalam rangka meningkatkan hubungan perdagangan dan transfer barang dan jasa antar wilayah di luar Pulau Kalimantan.
Dengan demikian maka fokus pembangunan Konektivitas Intrawilayah Pulau Kalimantan antara lain :
1. Percepatan Penyelesaian Jalan Lintas Kalimantan Poros Selatan, Poros Tengah serta Poros Utara (Peningkatan kapasitas dan Pelebaran);
2. Percepatan Penuntasan Pembangunan Jembatan Bentang Panjang di Pulau Kalimantan;
3. Pengembangan interkoneksi penerbangan antar ibukota provinsi se Kalimantan;
4. Percepatan Pengembangan Bandar Udara sesuai dengan Masterplan dan Kebutuhan di masing-masing provinsi;
5. Pengembangan Pelabuhan Laut sesuai dengan Rencana Induk dan Kebutuhan di masing-masing provinsi;
6. Pembangunan Rel Reketa Api Batu Bara Kalimantan, yang kedepannya akan ditingkatkan menjadi angkutan penumpang dalam rangka tersedianya jenis angkutan massal dan murah ke depannya.
Pemenuhan Energi Pulau Kalimantan
Peribahasa tikus mati di lumbung padi adalah keadaan yang di hadapi Provinsi di Kalimantan, ternyata kelimpahan sumber daya energi tidak secara otomatis dapat di nikmati oleh masyarakatnya secara langsung. Persoalan kelangkaan energi listrik dan BBM di Kalimantan telah lebih dulu dialami dan masih terus berlangsung hingga saat ini, krisis terjadi diseluruh provinsi di Kalimantan. Kelangkaan BBM akibat kuota yang tidak mencukupi dan sering terputusnya aliran listrik karena kekurangan daya, sangat mengganggu aktivitas masyarakat dan telah menjadi pemicu konflik horizontal. Adalah pemandangan sehari hari di setiap SPBU terjadi antrian BBM yang sangat panjang, bahkan pada SPBU yang hanya berjarak 300 meter dari pusat penyulingan minyak di Balikpapan. Hal ini tentu saja menyebabkan tidak produktifnya masyarakat karena harus menunggu atrian yang lama, demikian pula pada daerah perbatasan bahkan saudara-saudara kita ada yang tidak pernah menikmati BBM bersubsidi dan harus membeli BBM dari negera tetangga.
Permasalahan utama terkait pemenuhan energi di Pulau Kalimantan meliputi :
1. Tidak mencukupinya kuota BBM bersubsidi;
2. Rendahnya rasio elektrifikasi di Kalimantan;
3. Keterbatasan daya dan jaringan listrik;
4. Kerbatasan pemenuhan energi yang tidak seimbang dengan kebutuhan yang meningkat pesat seiring industrialisasi dan pertumbuhan kelas menengah Kalimantan;
5. Belum dikembangkan dan dimanfaatkannya energi baru dan terbarukan di Kalimantan : biomassa, angin, mikrohidro, uranium, biodisel, dan bioetanol.
Strategis pemenuhan Energi :
1. Dalam jangka pendek meminta kepada Pemerintah agar memenuhi kuota BBM di Kalimantan sesuai kebutuhan;
2. Segera membangun pembangkit listrik baru beserta jaringannya dengan memanfaatkan sumber energi alternatif yang lebih ramah lingkungan. Pembangunan Power Plant beserta jaringan interkoneksi listrik se Kalimantan, merupakan suatu keharusan bagi pemerintah, Pengembangan energi ini dilaksanakan dengan strategi pengembangkan dan memanfaatkan energy baru dan terbarukan seperti PLTA, PLTS, Mikrohidro, Biomassa dan Nuklir;
3. Mengusulkan kepada pemerintah agar menyusun Master Plan Percepatan Pemenuhan Energi Pulau Kalimantan (MP3EPK). Hal ini terkait dengan Tema MP3EI Koridor 3 Kalimantan yaitu sebagai lumbung energi nasional, terkait dengan tema tersebut di perlukan arah dan kebijakan pemanfaatan energi Kalimantan, salah satu fokus bagaimana memenuhi kebutuhan energi Kalimantan serta bagaimana ketersediaan cadangan energi ini mampu meningkatkan daya saing provinsi di P. Kalimantan, dan bukan hanya di pandang sebagai lumbung batubara dan minyak saja;
4. Pemerintah bersama sama Pemerintah Provinsi se Kalimantan melakukan Perbaikan System Distribusi dan Meningkatkan Pengawasan secara ketat penyaluran BBM bersubsidi;
5. Diperlukan perubahan kebijakan yang signifikan untuk mengurangi belanja subsidi energi yang tidak produktif dan menyediakan insentif yang memadai bagi pemanfaatan dan pengembangan energi baru dan terbarukan.
Ketahanan Pangan Regional Kalimantan
Kondisi ketahanan pangan khususnya kebutuhan beras di Pulau Kalimantan masih perlu ditingkatkan , sebagian besar kebutuhan pangan khususnya beras untuk konsumsi masih didatangkan dari luar Pulau Kalimantan, sehingga diperlukan upaya menambah luas lahan pertanian melalui mencetak sawah, ketersediaan infrastruktur dasar irigasi, ketersediaan air serta prasarana pertanian lainnya.
Produktivitas beras Kalimantan dari empat provinsi pada tahun 2013 adalah 4.821.975 Ton , dengan kontribusi Kalimantan Timur 445.202 Ton, Kalimantan Selatan 2.030.862 Ton, Kalimantan Tengah 811.211 Ton, dan Kalimantan Barat 1.534.700 Ton, sedangkan kebutuhan nya adalah 2.724,7 Ton, skala regional masih surplus 840,55 Ton namun Kalimantan Timur kekurangan beras sebesar 104,86 Ton. Untuk mempersiapkan Pulau Kalimantan sebagai penyangga beras nasional, Pemerintah provinsi se Kalimantan sepakat menetapkan Pulau Kalimantan sebagai lumbung beras nasional dan berkomitmen meningkatkan produksi untuk kebutuhan beras regional dan nasional.
Permasalah utama yang terkait Ketahanan Pangan di Regional Kalimantan meliputi :
1. Maraknya Alih fungsi lahan dan sulitnya penyediaan lahan baru;
2. Rendahnya efektivitas kelembagaan penyuluhan pertanian dan terbatasnya penyuluh pertanian;
3. Kurangnya sarana infrastruktur dasar irigasi dan penyediaan air baku untuk mendukung pengembangan food estate serta terkait lambannya perijinan.
Pada tahun 2013, FKRP2RK telah menyampaikan usulan program/kegiatan pembangunan kepada Pemerintah Pusat untuk didanai melalui APBN tahun 2014. Adapun hasil evaluasi adalah sebagai berikut:
Usulan program/kegiatan 4 (empat) provinsi Se Kalimantan Rata-rata realisasinya : 59 % , dengan nilai nominal : 1). Usulan Rp. 14,9 Trilliun,- dari : 33 Program,117 Kegiatan; 2). Realisasi Rp. 8,8 Trilliun,- dari : 29 Program , 79 Kegiatan; 3). Usulan BBM; Premium Usulan 2.019.165 KL,- Realisasi 1.451.931 KL (72) , Solar Usulan 1.106.004 KL,- Realisasi 817.384 KL (74 %)
Dengan Rincian Per Provinsi sebagai berikut :
Kalimantan Timur; (rata-rata 61 %)
Usulan Rp. 8,3 Trilliun,- dari : 9 Program, 26 Kegiatan
Realisasi Rp. 5,1 Trilliun,- dari : 9 Program , 19 Kegiatan
Kalimantan Selatan; (rata-rata 36 %)
Usulan Rp. 2,3 Trilliun,- dari : 10 Program , 49 Kegiatan
Realisasi Rp. 817,3 Milyar,- dari : 10 Program , 31 Kegiatan
Kalimantan Tengah; (rata-rata 96 %)
Usulan Rp. 1,2 Trilliun,- dari : 4 Program , 15 Kegiatan
Realisasi Rp. 1,2 Trilliun,- dari : 4 Program , 11 Kegiatan
Kalimantan Barat; (rata-rata 56 %)
Usulan Rp. 3,1 Trilliun,- dari : 10 Program , 27 Kegiatan
Realisasi Rp. 1,7 Trilliun,- dari : 6 Program , 18 Kegiatan
Usulan Program/Kegiatan Tahun 2014 Regional Kalimantan
Percepatan Penyelesain Konektivitas
1. Penuntasan pembangunan jalan lintas Kalimantan yaitu lintas selatan, tengah, utara, Lintas Menuju Perbatasan, dan Jalan Penghubung Lintas Kalimantan (Sesuai standar, kriteria, spesifikasi yang dipersyaratkan);
2. Pembangunan Jalan Tol : Balikpapan - Samarinda (99,02 Km); Pontianak – Singkawang (140 Km,) Banjarmasin – Martapura sepanjang (40 Km);
3. Percepatan Pembangunan Jembatan Loa Kulu di Kutai Kartanegara, Jembatan Pulau Balang di PPU/Balikpapan, Jembatan Mahkota II di Samarinda, Pembangunan Jembatan Tabukan di Kab. Barito Kuala, Jembatan Antasari Banjarmasin, Jembatan Basirih Banjarmasin, Jembatan Kapuas III;
4. Pembangunan Bandara Tjilik Riwut, Syamsudin Noor, Sepinggan, Samarinda Baru, dan Ketapang;
5. Subsidi Ongkos Angkut (SOA) Bandar Udara Perbatasan Pulau Kalimantan;
6. Penetapan rute penerbangan/Airline Regional Kalimantan;
7. Pengembangan pelabuhan laut Pulang Pisau, Bagendang, Batanjung dan Segintung, Pelabuhan Laut Internasional Maloy, Pelabuhan Palaran, Pembangunan Pelabuhan Laut Banjarmasin, Pelabuhan Laut Pelaihari di Swarangan - Kab. Tanah Laut, Perencanaan & Pembangunan Pelabuhan Utama Temajo dan Pelabuhan Khusus CPO Tanjung Gondol;
8. Penetapan Bandar Udara dan Pelabuhan di Koridor III Pulau Kalimantan sebagai outlet Hub Internasional, mengingat posisi geostrategis Pulau Kalimantan yang sangat strategis;
9. Pembangunan terminal Tipe A untuk layanan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di Kalimantan, Terminal Inland Port Entikong dan Badau, Angkutan Massal yaitu Bus Rapid Transit (BRT) di Metropolitan Banjarbakula;
10. Pemenuhan Air baku/minum di Kota Pontianak, Penyediaan & Pengelolaan Air Baku Regional di Banjarbakula, Pembangunan Bendungan Tapin di Kab. Tapin, Daerah Irigasi Pitap, Batang Alai, dan Daerah Irigasi Amandit;
11. Feasibility Study/Detail Engineering Desain Pembangunan Prasarana dan Sarana Kereta Api di Kalbar, Studi Rencana Induk Jaringan Kereta Api di Kalimantan Selatan;
12. Percepatan izin pembangunan Rel Kereta Api Batubara di Pulau Kalimantan.
Pemenuhan Energi
1. Pemenuhan kebutuhan kuota BBM bersubsidi di Kalimantan tahun 2014 sebanyak 2.019.165 KL untuk premium dan 1.106.004 KL;
2. Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik, Jaringan Transmisi, Gardu Induk;
3. Percepatan ijin pembangunan jaringan listrik di Hutan Lindung;
4. Pembangunan jaringan dan penyediaan gas kota (city gas);
5. Pengembangan energi baru dan terbarukan khususnya PLTA di Kaltim (PLTA Tabang dan PLTA Boh, PLTA Kelay);
6. Menyusun dan memperjelas konsep lumbung energi yang tertuang dalam tema MP3EI Koridor 3 Kalimantan, serta menyusun Master plan percepatan pemenuhan energi Pulau Kalimantan.
Ketahanan Pangan focus Swasembada beras
Kebutuhan beras regional Kalimantan terus naik setiap tahunnya, maka program yang diusulkan untuk dikembangkan adalah : 1). Pembangunan jaringan irigasi; 2). Rehabilitasi dan pembangunan embung dan bendungan; 3). Penyediaan dan pengelolaan air baku regional; 4). Pencetakan sawah; 5). Pengadaan alsintan; 6). Pengadaan pupuk dan obat-obatan; 7). Penyediaan bibit unggul. (Sukandar,S.Sos/Bappeda Provinsi Kaltim).