Balikpapan, Selasa 4/3/14. Pemerintah Provinsi Kalimantan Kalimantan dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara sepakat mengusulkan Program dan Kegiatan Konektivitas infrastruktur, Pemenuhan Energi dan Ketahanan Pangan tahun 2015 sebesar Rp. 20,9 Trilyun kepada Pemerintah Republik Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh DR.H. Awang Faroek Ishak, Gubernur Kalimantan Timur pada saat menyampaikan sambutan sekaligus membuka acara Musyarakah Rencana Pembangunan Regional Kalimantan Tahun 2014 di ruang rapat Ball Room Hotel Gran Senyiur Jalan ARS Mohammad Nomor 7 Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia.
Gubernur Kalimantan Timur, DR.H. Awang Faroek Ishak sebagai ketua Forum Kerjasama Revitalisasi dan Percepatan Pembangunan Regioal Kalimantan (FKRP2RK) menyampaikan pemaparan dengan tema “Percepatan Penyelesaian Konektivitas, Pemenuhan Energi dan Ketahanan Pangan Regional Kalimantan” juga menyampaikan usulan dari 3 provinsi lainnya kepada Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 2015 yaitu Provinsi Kalimantan Selatan sebesar Rp.14,8 Trilyun, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat sebesar Rp. 8,6 Trilyun dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah sebesar Rp. 10,3 Milyar dengan total usulan 5 provinsi sebesar 54,6 Trilyun.
Musyawarah Rencana Pembangunan Regional Kalimantan dihadiri peserta sebanyak 500 orang berasal dari Bappeda Provinsi se Kalimantan serta SKPD lingkup Pemerintah Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se Kalimantan, Polda se Kalimantan, Kementrian Pemerintah Pusat, dan Kodam VI Mulawarman serba Kodam Tanjung Pura.
Susunan acara
Pelaksanaan Musyawarah Pembangunan Regional Kalimantan dimulai pukul 08.30 wita di ruang rapat Ballo Room Hotel Gran Senyiur, Jl. ARS. Mohammad Nomor 7 Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia yang diawali dengan registrasi dan dilanjutkan dengan tarian selamat datang khas Kalimantan yang disampaikan sanggar tari dari Kota Balikpapan dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, kemudian pembacaan do’a oleh kantor Kementrian Agama Kota Balikpapan.
Susunan acara selanjutnya laporan panitia pelaksana yang disampaikan oleh Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Timur, DR.Ir. H. Rusmadi.MS yang menyampaikan salam selamat datang kepada seluruh undangan dan peserta Musrenbang Regional Kalimantan yang dihadiri oleh undangan dan peserta sebanyak 500 orang. Penyelengaran Musrenbang Regional tahun 2014 merupakan tahun terakhir Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur sebagai ketua FKRP2RK, tujuan dari penyelenggaran ini adalah untuk memenuhi bahan dasar diantaranya infrastruktur, energi dan ketahanan pangan secara regional Kalimantan, pertemuan ini juga mengagendakan penerimaan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (KALTARA) sebagai anggota baru FKRP2RK.
Penyampaian paparan Gubernur Kalimantan Timur, DR.H. Awang Faroek Ishak sebagai ketua Forum Kerjasama Revitalisasi dan Percepatan Pembangunan Regional Kalimantan (FKRP2RK) tema “Percepatan Penyelesaian Konektivitas, Pemenuhan Energi dan Ketahanan Pangan Regional Kalimantan” sekaligus membuka acara Musrenbang Regional Kalimantan secara resmi.
Selanjutnya acara penjelasan singkat dari masing-masing Gubernur se Kalimantan terkait tentang usulan program/kegiatan tahun 2015 yang diawali penjelasan oleh Gubernur Kalimantan Utara sebagai anggota baru dalam forum regional ini, dilanjutkan dengan penjelasan oleh Gubernur Kalimantan Selatan, dan Gubernur Kalimantan Tengah serta Gubernur Kalimantan Barat.
Acara selanjutnya tanggapan dari Kementrian / Lembaga terhadap tema & Usulan Program / Kegiatan Regional Kalimantan antara lain : 1. Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia; 2. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional PPN/Kepala BAPPENAS Republik Indonesia; 3. Menteri Perhubungan Republik Indonesia; 4. Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia; 5. Menteri ESDM Republik Indonesia; 6. Menteri Pertanian Republik Indonesia.
Proses penyelenggaran Musrenbang yang paling krusial adalah saat acar diskusi dan tanggapan umum untuk dapat menerima masukan dari para peserta yang dilaksanakan pada pukul 12.45 s.d 13.45 wita, kemudian acara ditutup dengan penandatangan kesepakatan bersama antara Pemerintah Provinsi se Kalimantan serta berphoto bersama.
PEMAPARAN NARASUMBER
GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR
DR.H. Awang Faroek Ishak, Gubernur Kalimantan Timur sebagai ketua Forum Kerjasama Revitalisasi dan Percepatan Pembangunan Regioal Kalimantan (FKRP2RK) menyampaikan pemaparan dengan tema “Percepatan Penyelesaian Konektivitas, Pemenuhan Energi dan Ketahanan Pangan Regional Kalimantan sekaligus membuka acara Musrenbang Regioanal Kalimatan.
Gubernur Kalimantan Timur menyampaikan tema Musrenbang Regional Kalimantan tahun 2014 “Percepatan Penyelesaian Konektivitas Energi dan Ketahanan Pangan Regional Kalimantan serta maksud dan tujuan dari FKRP2RK adalah sebagai “Wadah kerjasama untuk Percepatan Peningkatan Kesejahteraan Rakyat yang berkeadilan dan berkelanjutan” diantaranya : 1). Koordinasi dan Kerjasama Regional untuk mempercepat pembangunan di Pulau Kalimantan; 2. Membangun daya saing ekonomi daerah yang berkelanjutan; 3). Membangun konektivitas, energy dan ketahanan pangan wilayah Kalimantan secara terpadu, efektif dan efisien. Pulau Kalimantan sebagai pulau terbesar ketiga didunia dengan memiliki sumber daya alam yang luar biasa dan Gubernur Kaltim mengajak semua Gubernur Kalimantan untuk bekerjasama tentang ruang strategis kewilayah Kalimantan secara nasional.
Awang Faroek Ishak menyampaikan potensi ekonomi Indonesia, asia dan dunia kemudian juga menyampaikan potensi ekonomi pulau Kalimantan sebagai pertuhuban ekonomi yang sangat baik di tingkat nasional.
Kerjasama pembangunan wilayah akan dipengaruhi keberhasilannya oleh kemampuan kita mengelola dan memanfaatkan : 1). keunggulan komparatif kekayaan SDA, 2). membagun daya saing dengan mengoptimalkan posisi Geostrategi Pulau Kalimantan, 3). menghadapi perubahan lingkungan strategis Global maupun Regional yang saat ini sedang berlangsung. Karena globalisasi merupakan salah satu dari tiga arus utama perubahan yang saat ini tengah melanda masyarakat dunia yaitu Globalisasi, Demokratisasi dan Desentralisasi.
Letak dan Posisi Pulau Kalimantan apabila dilihat dipeta dunia berada di pusat pertumbuhan komunitas dunia, dimana saat ini Asia merupakan pusat pertumbuhan dan pasar dunia (ASIA Centre of Growth). Sekitar 50 % dari populasi dunia dan konsentrasi pasar global ada di ASIA, ini ditandai dengan data bahwa pengguna internet terbesar didunia adalah penduduk yang tinggal di ASIA sejumlah 573 juta, Jepang 127 juta, China 1.322 juta, India 1.130 juta, sisanya di belahan dunia 3.429 termasuk Benua Amerika.
Indonesia saat ini juga menjadi Negara yang terkemuka di kawasan ASEAN dengan Pendapatan Nasional sebesar US$ 1,057,563,529,760, disusul Thailand sebesar US$ 560,632,715,289, kemudian Malaysia sebesar US$ 343,498,804,646, dan Singapura US$ 249,208,127,534, pertumbuhan ekonomi Negara-Negara berkembang sampai tahun 2016 diperkirakan akan tumbuh 50 persen lebih tinggi dibanding dengan Negara ekonomi maju (advance economies) seperti Amerika, Eropa dan Jepang yang hanya tumbuh antara 1-3 persen sedangkan Negara di Asia Pacific ( China, India, ASEAN termasuk Indonesia) yang ekonomi terus berkembang (developing economies) mampu tumbuh rata rata 6,5 persen. Sedangkan ekonomi Indonesia sendiri masih tumbuh rata rata 5,5 persen ( sumber IMF world economic outlook 2013) termasuk Negara dengan ekonomi no 16 terbesar didunia. Bagaimana posisi Kalimantan terhadap pertumbuhan nasional, tahun 2013 ekonomi Kalimantan tumbuh 3,39 persen, dengan share PDRB pulau Kalimantan terhadap nasional adalah 8,67 persen.
Selain pulau Kalimantan memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, juga memiliki posisi strategis Pulau Kalimantan menjadikannya unggul secara komparatif, dan harus dimanfaatkan sebagai modal dasar untuk membangun daya saing (kompetitif) di masa depan. Saat ini posisi geostrategis Pulau Kalimantan yang terletak di ALKI I dan II belum mendapat perhatian dari pemerintah dengan membangun konektivitas, energi serta ketahanan pangan yang optimal.
Kondisi dan potret ekonomi makro Pulau Kalimantan dibanding kawasan Indonesia lainnya. Kontribusi Kalimantan terhadap PDRB Nasional dibanding 33 provinsi lainya tahun 2012 adalah sebesar 8,67 % nomor tiga di Indonesia tetapi hanya seperdelapan dibanding Jawa-Bali, sumbangan terbesar masih didominasi wilayah Jawa-Bali sebesar 58,87 %, dan Wilayah Sumatera sebesar 23,77 %, sedangkan nomor empat adalah Sulawesi yang menyumbang 4,74 %, sisanya disumbangkan olah wilayah Maluku, Papua dan Nusa Tenggara. Data pada Tahun 2013 , Ekonomi Kalimantan meski cenderung lambat namun tetap tumbuh rata-rata sebesar 3,49 % per tahun dibawah pertumbuhan nasional sebesar 9,3 %, prosentase angka kemiskinan tahun 2013 sebesar 6,25 %, cenderung turun dari tahun 2012 sebesar 6,61 dan relative masih dibawah angka kemiskinan nasional 11,37 %. Demikian juga dengan ketenagakerjaan, angka pengangguran terbuka rata-rata di Kalimantan saat ini sudah dapat ditekan pada 4,74 % berada dibawah rata rata tingkat pengangguran terbuka secara nasional sebesar 6,25 %. Selanjutnya secara umum, IPM sebagai indikator yang menggambarkan kualitas sumberdaya manusia dengan komposit yang meliputi bidang kesehatan, pendidikan dan pendapatan masyarakat, rata rata IPM pulau Kalimantan pada tahun 2012 mencapai 73,39 sedikit lebih tinggi dibanding IPM Nasional yang sebesar 73,29. Terlihat bahwa kekayaan sumber daya alam di Pulau Kalimantan belum berkorelasi positif dengan kesejahteraan masyarakatnya.
ENERGI KALIMANTAN
Gubernur Kaltim mengharapkan kepada Pemerintah Republik Indonesia untuk tidak mengurangi kuato BBM kebutuhan masyarakat Kalimantan karena kita ini merupakan penghasil energi. Ungkap Gubernur Kaltim, DR.H. Awang Faroek Ishak. Awang Faroek Ishak juga menyinggung pembangunan energi listik di Kalimantan terutama di Kalimantan Timur dan mengusulkan kepada pengusaha di Berau untuk membangun tenaga listrik untuk memenuhi kebutuhan di daerah.
INFRASTRUKTUR
Gubernur Kaltim mengusulkan status jalan di Kalimantan harus ditingkatkan kelas II atau kelas I, saat ini jalan di Kalimantan hanya mampu memuat 8 ton dan seharus dapat ditingkatkan.
Jembatan Pulau Balang merupakan program multiyeas, dan Gubernur Kaltim mendukung rencana pembangunan jempatan dari PPU ke Kota Balikpapan, namun begitu Provinsi Kaltim memprioritaskan pembangunan jembatan Pulau Balang dulu di selesaikan baru pembangunan jembantan lainnya.
Gubernur Kaltim mengucapkan terima kasih kepada DPR RI atas kerjasama yang baik karena RTRWP telah mendapat persetujuan dari Pemerntah Pusat.
Pembangunan bandara se Kalimantan, untuk Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara sebaiknya saat ini menggunakan Bandara Juata Kota Tarakan, bila ingin membangun silahkan dan dilanjutkan dengan menyinggjung pembangunan pelabuhan yang ada di kota Balikpapan sudah selesai dan akan memfokuskan pembangunan pelabuhan dalam area Kawasan Industri Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy yang ada di Kabupaten Kutai Timur.
Pemenuhan Energi Pulau Kalimantan
Kondisi yang di hadapi Provinsi di Kalimantan, ternyata kelimpahan sumber daya energi tidak secara otomatis dapat di nikmati oleh masyarakatnya secara langsung. Persoalan kelangkaan energi listrik dan BBM di Kalimantan telah lebih dulu dialami dan masih terus berlangsung hingga saat ini, krisis terjadi diseluruh provinsi di Kalimantan. Kelangkaan BBM akibat kuota yang tidak mencukupi dan sering terputusnya aliran listrik karena kekurangan daya, sangat mengganggu aktivitas masyarakat dan telah menjadi pemicu konflik horizontal. Adalah pemandangan sehari hari di setiap SPBU terjadi antrian BBM yang sangat panjang, bahkan pada SPBU yang hanya berjarak 300 meter dari pusat penyulingan minyak di Balikpapan. Hal ini tentu saja menyebabkan tidak produktifnya masyarakat karena harus menunggu atrian yang lama, demikian pula pada daerah perbatasan bahkan saudara-saudara kita ada yang tidak pernah menikmati BBM bersubsidi dan harus membeli BBM dari negera tetangga.
PERMASALAHAN PEMENUHAN ENERGI KALIMANTAN
1. Tidak mencukupinya kuota BBM bersubsidi;
2. Rendahnya rasio elektrifikasi di Kalimantan;
3. Keterbatasan daya dan jaringan listrik;
4. Kebutuhan energi diperkirakan meningkat pesat seiring industrialisasi dan pertumbuhan kelas menengah Kalimantan;
5. Belum dikembangkan dan dimanfaatkannya energi baru dan terbarukan di Kalimantan : biomassa, angin, mikrohidro, uranium, biodisel, dan bioetanol
PEMENUHAN ENERGI
Mendesak antara lain : 1). Menambah Kuota BBM; 2). Perbaikan distribusi dan Pengawasan; 3). Membangun Pembangkit Listrik dan Jaringan Jangka Menengah antara lain : 1). Pembangunan PLTU dan PLTA Baru; 2). Pembangunan Jaringan Transmisi; 3). Kajian EBT (Nuklir); 4). Pengembangan & Pemanfaatan EBT Jangka Panjang antara lain : 1).Pengembangan Energi Nuklir; 2).Interkoneksi Jaringan Kalimantan; 3). BIOFUEL/Biomassa
USULAN PROGRAM/KEGIATAN TAHUN 2014 REGIONAL KALIMANTAN
Percepatan Penyelesain Konektivitas
1. Penuntasan pembangunan jalan lintas Kalimantan yaitu lintas selatan, tengah, utara, Lintas Menuju Perbatasan, dan Jalan Penghubung Lintas Kalimantan (Sesuai standar, kriteria, spesifikasi yang dipersyaratkan);
2. Pembangunan Jalan Tol : Balikpapan - Samarinda (99,02 Km); Pontianak – Singkawang (140 Km,) Banjarmasin – Martapura sepanjang (40 Km);
3. Percepatan Pembangunan Jembatan Loa Kulu di Kutai Kartanegara, Jembatan Pulau Balang di PPU/Balikpapan, Jembatan Mahkota II di Samarinda, Pembangunan Jembatan Tabukan di Kab. Barito Kuala, Jembatan Antasari Banjarmasin, Jembatan Basirih Banjarmasin, Jembatan Kapuas III;
4. Pembangunan Bandara Tjilik Riwut, Syamsudin Noor, Sepinggan, Samarinda Baru, dan Ketapang;
5. Subsidi Ongkos Angkut (SOA) Bandar Udara Perbatasan Pulau Kalimantan;
6. Penetapan rute penerbangan/Airline Regional Kalimantan;
7. Pengembangan pelabuhan laut Pulang Pisau, Bagendang, Batanjung dan Segintung, Pelabuhan Laut Internasional Maloy, Pelabuhan Palaran, Pembangunan Pelabuhan Laut Banjarmasin, Pelabuhan Laut Pelaihari di Swarangan - Kab. Tanah Laut, Perencanaan & Pembangunan Pelabuhan Utama Temajo dan Pelabuhan Khusus CPO Tanjung Gondol;
8. Penetapan Bandar Udara dan Pelabuhan di Koridor III Pulau Kalimantan sebagai outlet Hub Internasional, mengingat posisi geostrategis Pulau Kalimantan yang sangat strategis;
9. Pembangunan terminal Tipe A untuk layanan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di Kalimantan, Terminal Inland Port Entikong dan Badau, Angkutan Massal yaitu Bus Rapid Transit (BRT) di Metropolitan Banjarbakula;
10. Pemenuhan Air baku/minum di Kota Pontianak, Penyediaan & Pengelolaan Air Baku Regional di Banjarbakula, Pembangunan Bendungan Tapin di Kab. Tapin, Daerah Irigasi Pitap, Batang Alai, dan Daerah Irigasi Amandit;
11. Feasibility Study/Detail Engineering Desain Pembangunan Prasarana dan Sarana Kereta Api di Kalbar, Studi Rencana Induk Jaringan Kereta Api di Kalimantan Selatan;
12. Percepatan izin pembangunan Rel Kereta Api Batubara di Pulau Kalimantan.
Pemenuhan Energi
1. Pemenuhan kebutuhan kuota BBM bersubsidi di Kalimantan tahun 2014 sebanyak 2.019.165 KL untuk premium dan 1.106.004 KL;
2. Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik, Jaringan Transmisi, Gardu Induk;
3. Percepatan ijin pembangunan jaringan listrik di Hutan Lindung;
4. Pembangunan jaringan dan penyediaan gas kota (city gas);
5. Pengembangan energi baru dan terbarukan khususnya PLTA di Kaltim (PLTA Tabang dan PLTA Boh, PLTA Kelay);
6. Menyusun dan memperjelas konsep lumbung energi yang tertuang dalam tema MP3EI Koridor 3 Kalimantan, serta menyusun Master plan percepatan pemenuhan energi Pulau Kalimantan.
Ketahanan Pangan focus Swasembada beras
Kebutuhan beras regional Kalimantan terus naik setiap tahunnya, maka program yang diusulkan untuk dikembangkan adalah : 1). Pembangunan jaringan irigasi; 2). Rehabilitasi dan pembangunan embung dan bendungan; 3). Penyediaan dan pengelolaan air baku regional; 4). Pencetakan sawah; 5). Pengadaan alsintan; 6). Pengadaan pupuk dan obat-obatan; 7). Penyediaan bibit unggul.
Usulan Program FKRP2RK Kalimantan Timur & Kalimantan Utara Tahun 2015 total sebesar Rp. 20,9 Trilyun antara lain :
KONEKTIVITAS
1. Pengembangan Kawasan Industri Kariangau Dan Buluminung (BPP-PPU)
a. Pembanguna Jalan Batu Aji – Kuaro, Kuaro - Kademan - Penajam – Balikpapan Rp. 1,15 Trilyun;
b. Pembangunan Jalan Balikpapan – Samarinda Rp. 450 Milyar;
c. Pembangunan Jembatan Pulau Balang, Rp. 600 Milyar;
d. Pembangunan Jalan Tol Balikpapan – Samarinda, Rp. 1,1 Trilyun;
e. Pembangunan Runway Bandara Sepinggan, Rp. 50 Milyar;
f. Pembangunan Bendungan Wain. Rp. 80 Milyar;
g. Pembangunan Terminal Peti Kemas Kariangau Rp. 55 Milyar.
2. Pengembangan Kawasan Industri Dan Jasa Kota Samarinda
a. Pembangunan Jalan Loa Janan - Tenggarong - Senoni - Kota Bangun - Sp Blusuh Rp. 1,54 Trilyun;
b. Pembangunan Jembatan Mahkota II, Rp. 100 Milyar;
c. Pembangunan Jembatan Loa Kulu Rp. 400 Milyar;
d. Pembangunan Terminal Tipe A Rp. 50 Milyar;
e. Pembangunan Pelabuhan Multipurpose Palaran, Rp 90 Milyar;
f. Pembangunan Runway Bandara Samarinda Baru Rp. 50 Milyar.
3. Pengembangan Kawasan Industri Dan Pelabuhan Internasional Maloy
a. Pembangunan Jalan Ruas : Samarinda - Bontang - Sangatta - Sp Perdau - Batu Ampar - Wahau – Labanan, Rp. 2,27 Trilyun;
b. Pembangunan Ruas Jalan dalam kawasan Maloy, Rp. 200 Milyar;
c. Pembangunan Ruas Jalan Sp Perdau - Sp Kaliorang Maloy / Teluk Golok Rp. 450 Milyar;
d. Pembangunan Ruas Jalan Sp Blusuh – Bts. Kalteng Rp. 351 Milyar;
e. Pembangunan Pelabuhan CPO Maloy Rp. 200 Milyar;
f. Pembangunan Tanki Timbun Rp. 120 Milyar;
g. Pembangunan Terminal Cargo Maloy Rp. 100 Milyar;
h. Pemenuhan Kebutuhan Air Baku KIPI Maloy.Rp. 50 Milyar.
4. Pengembangan Kawasan Industri Pariwisata Kepulauan Derawan
a. Pembangunan Bandara Maratua Rp. 150 Milyar;
b. Pembangunan Bandara Juwata (Kaltara) Rp. 50 Milyar.
5. Pengembangan Kawasan Perbatasan
a. Pembangunan Jalan Perbatasan (Kubar, Mahulu, Malinau, Nunukan) Rp.2 Trilyun;
b. Pembangunan Bandara Perbatasan (Datah Dawai) Rp. 35 Milyar;
c. Pembangunan Pelabuhan Tana Kuning Rp. 100 Milyar;
d. Pembangunan Pelabuhan Teluk Adang Rp. 215 Milyar.
PEMENUHAN ENERGI
1. Pembangkitan
PLTA – Tabang Kecamatan Tabang Kukar (353 MW), PLTU Sangata Kutim (200 MW), PLTU Kaltim 3 (300 MW), PLTU CFK Eks (100 MW), PLTG/U Senipah Eks (35 MW), PLTG Peaking-2 (100 MW);
2. Jaringan Transmisi SUTT 150 KV
Palaran – Senipah, Embalut – Samarinda, kota Bangun-Melak, Melak – Bangkanai, Bontang – Sangata, Sangata - Tj. Redeb - Tj. Selor, Tenggarong - Kota Bangun, Bontang – Sangata
3. Pembangunan Gardu Induk 150 KV
a. New Industri 2 LB, 1 TB, 60 MVA Balikpapan
b. 1LB, 30 MVA Melak, Bontang, Sangata, Tj. Redeb, Tj. Selor, Harapan Bar
4. Pembangunan JTM, JTR & Trafo Dist
JTM (408 kms), JTR (599 kms), Trafo (672 bh)
5. BBM Bersubsidi
a. Penyediaan Premium Bersubsidi 865.590 Kilo Liter
b. Penyediaan Solar Bersubsidi 462.721 Kilo Liter
c. Pembangunan Jaringan Gas Rumah Tangga 8.000 KK
d. Penambahan kuota Elpiji 3 kg (100.140.416 kg)
6. Pemenuhan EBT
a. Pembangunan PLTS (SHS) 1 MW di 5 Kabupaten;
b. Pembangunan PLTS Komunal 500 KW Kutai Barat dan Paser;
c. Pembangunan PLTMH 350 KW Kubar, Paser dan Malinau;
d. Pembangunan Pembangkit Listrik dengan Pemanfaatan Limbah Sawit 30 MW Paser dan Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Berau;
e. Masterplan Kawasan Industri Nuklir di Kaltim
Ketahanan Pangan
1. Infrastruktur Irigasi, melalui Penyediaan dan Pengembangan Prasarana Dan Sarana Pertanian meliputi :
a. Pengembangan Jaringan Irigasi;
b. Pengelolaan Irigasi Partisifatif (PIP);
c. Pembangunan Embung/Dam Parit.
2. Cetak Sawah, melalui Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian meliputi :
a. Perluasan Sawah;
b. Perluasan Hortikultura;
c. Survey Investigasi Design (SID);
3. Pengembangan Lahan, melalui Penyediaan & Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian meliputi :
a. Sertifikasi Lahan;
b. Jahan Pertanian
4. Inventarisasi dan verifikasi Lahan Pertanian, melalui Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian (Pendukung Tan. Pangan) & (Pendukung Tan. Hortikultura) meliputi :
a. Optimalisasi Lahan;
b. Sekolah Lapang Pertanian Teknologi Terpadu (SLPTT) Peningkatan Produksi dalam tujuan Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada.
PANGDAM VI MULAWARMAN SEKALIGUS MEWAKILI PANGDAM TANJUNG PURA
Pangdam menyampaikan selamat atas telah disetujuinya RTRW Provinsi Kaliamntan Timur yang merupakan acuan dalam perencanaan pembangunan Kalimantan Timur, dan TNI mendukung program pembangunan Kalimantan dan terus membangun kekuatan untuk dapat menandingi kekuatan Negara Tentangga.
Kekuatan TNI sangat penting untuk mempertahankan NKRI, begitu juga pembangunan daerah perbatasan Pangdam sangat berharap terhadap Pemerintah Pusat untuk bekerjasama dalam pembangunan perbatasan antar Negara sehingga dapat mengamankan patok-potok perbatasan sehingga tidak ada lagi perambahan hutan serta pemberdayaan masyarakat sekitar perbatasan.
Kerjasama antar daerah sangat penting sehingga saling dapat memanfaatkan kelebihan daerah lain, baik dari segi pembangunan maupun dalam segi pertahanan.
Pandam VI Mulawarman pernah membicarakan dan mengkoordinasikan tentang quata BBM untuk mengamankan distribusi BBM di Kalimantan. Pulau Kalimantan diharapkan dapat menjadi lumbung pangan terutama pada beras karena konsumsi utama masyarakat adalan nasi.
Harapan Pangdam VI Mulawarman Musrenbang Regional Kalimantan ini dapat membangun sinergisitas pembangunan antar Pemerintah Provinsi se Kalimantan, begitu juga dengan keberadaan TNI dapat membantu mengamankan pembangunan Kalimantan sehingga menjadi aman dan konsif.
GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN
Gubernur Kalimantan Selatan mengawali dengan ucapan salam kepada DPR RI, Gubernur se Kalimantan, Bupati/Walikota se Kalimantan serta para peserta Musrenbang Regional Kalimantan Tahun 2014.
Gubernur Kalsel menyampaikan paparan fokus pada usulan program dan kegiatan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selaltan antara lain : 1). Konektivitas yang menyangkut infrastruktur; 2. Regulasi dalam mempercepata pembangunan; 3). Pengembangan SDM dan ilmu pengetahuan serta Informasi dan Teknologi.
Yang menjadi permasalahan utama di pulau Kalimantan ini adalah konektivitas, forum konektivitas telah dibentuk sejak tahun 2005 dari usulan yang telah disampaikan pada tahun yang lalu ada yang telah terealisasi dan ada yang belum terealisasi.
Harapan dari daerah kepada Pemerintah Pusat untuk dapat memprioritaskan usulan program/kegiatan pembangunan konektivitas di Kalimantan, serta harapan dukungan percepatan pembangunan terhadap DPR RI terutama pada komisi V.
Usulan Program FKRP2RK Kalimantan Selatan Tahun 2015 total sebesar Rp. 5,89 Trilyun antara lain :
KONEKTIVITAS
a. Pembangunan Metropolitan Banjarbakula :
1. Pembangunan Jalan Tol Banjarmasin – Martapura Rp. 5,94 Triliun;
2. Pembangunan Jalan Akses Pelabuhan Banjarmasin - Jembatan Barito (Trisakti - Pasirmas-Jembatan Barito-Prov. KalTeng) Rp. 330 Miliar;
3. Pembangunan jembatan Antasari di Kota Banjarmasin Rp. 150 Miliar;
4. Penyelesaian Pembangunan Ruas jalan Sungai Ulin (Kota Banjarbaru) – Matraman (kab.Banjar) Rp. 150 Miliar (tahun 2015);
5. Penyediaan & Pengelolaan Air Baku Regional BANJARBAKULA, usulan berupa Lanjutan Pipanisasi dari Waduk Riam Kanan ke IPA Banjarbaru Rp. 300 Milliar (tahun 2015);
6. Dukungan Penyediaan Bus utk Pembangunan Angkutan Massal (BRT) di Metropolitan Banjarbakula Rp. 35 Miliar (tahun 2015);
7. Pengembangan Pelabuhan Banjarmasin; Panjang Dermaga : 1.015 meter, Terminal Peti dikembangkan menjadi kapasitas 45.000 Box Rp. 275 M
b. Pengembangan Kawasan Perhatian Investasi (KPI) MP3EI.
1. Peningkatan kelas jalan III menjadi kelas jalan II pada ruas Sebamban – Pagatan – Batulicin – Sei Kupang – Manggalau – Kerang (di Kab. Tanah Bumbu-Kab. Kotabaru-batas KalTim) panjang 220 Kilometer Dengan biaya 448 Milyar
2. Pembangunan Jembatan Penghubung Pulau Kalimantan dengan Pulau Laut. Panjang jembatan 3,1 Km dengan biaya Rp. 5,5 T
3. Penyelesaian Pembangunan Pelabuhan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut; dengan Luas 5 Ha dan usulan biaya Rp. 3 T
4. Penyelesaian Pembangunan Pelabuhan Batulicin danPengembangan s/d; dengan panjang dermaga 120m dan Gudang 1000m2 dengan usulan biaya Rp. 150 M
5. Pembangunan Pelabuhan Pulau Sebuku; Dermaga 52 meter dan Pelabuhan laut 105 meter dengan biaya 45.5 Milliar
6. Pengembangan Bandara Syamsudin Noor dengan usulan biaya total Rp.1,5 T
7. Pengembangan Bandara Gusti Syamsir Alam Kotabaru; Pengembangan Runway menjadi 2400 meter dengan usulan biaya 172,5 Miliar
8. Pengembangan Bandara Warukin Tanjung di Kab. Tabalong, dengan peningkatan sarana dan prasarana dan usulan percepatan persetujuan mentriKeuangan terhadap perubahan aset kepada pemerintah daerah atau Kementerian Perhubungan
9. Pembangunan jalan Ruas Buas-Buas – Tabatan Baru (batas Kalteng) sepanjang 16 km dengan usulan biaya sebesar Rp. 256 Milliar
10. Pembangunan Jembatan Tabukan/penghubung Kab. Barito Kuala (Prov. KalSel) dengan Kabupaten Kapuas (Prov. Kalteng); Panjang jembatan 1.365 meter panjang jalan akses jembatan 44 km dengan usulan Biaya Rp. 411 Miliar (kontruksi jembatan dan ruas jalan).
11. Pembangunan Jaringan Kereta Api di Kalimantan Selatan dan sebagai penghubung antar provinsi Kalteng dan Kaltim dengan usulan Rp. 3 M ( Paket Study) dan Rp. 27 M (Rel Kereta Api ) sampai dengan 2016
PEMENUHAN ENERGI
1. Pembangunan Pembangkit PLTU UNIT 5&6 Dengan Usulan Biaya 2,7 T;
2. Jaringan Transmisi SUTT 150 KV Tanjung – Buntok; dengan volume 60,204 KMS Dan usulan biaya Rp. 181 M;
3. Pembangunan GI Satui; 30 MVA dengan usulan biaya Rp. 24,8 M;
4. Pembangunan GI Kotabaru; 30 MVA dengan usulan biaya Rp. 20,7 Milyar;
5. Pembangunan TL 70 kV Batulicin-Kotabaru Volume 86 Kms dengan usulan Rp. 150,4 M;
6. Pembangunan TL 150 kV Barikin – Kayutangi; Volume 240 Kms dengan usulan biaya sebesar 139,8 Milyar;
7. Penambahan Quota BBM dengan nilai usulan sebesar 4,1 T terdiri dari premium dan Solar dan Gas.
SARANA PENDUKUNG KETAHANAN PANGAN
1. Penyelesaian Pembangunan Di. Batang Alai Di Kab. Hulu Sungai Tengah; Usulan Biaya Konstruksi Sebesar Rp 118,4 Milyar & Biaya Pembebasan Lahan Sebesar Rp 36 Milyar, Dengan Luas 5000 Ha;
2. Penyelesaian Pembangunan Di. Amandit Di Kab. Hulu Sungai Selatan; Dengan Volume Saluran Primer (26,852 Km) Saluran Sekunder ( 49,784 Km) Pembebasan Lahan (24,620 Ha Dengan Usulan Biaya Rp. 44, 4 Milyar (Primer) Rp. 27.132 M (Sekunder);
3. Penyelesaian Pembangunan Di. Pitap Di Kab. Balangan; Saluran Primer (0,600 Km) Saluran Sekunder (49,784 Km) Pembebasan Lahan (53,70 Ha) Dengan Usulan Total Investasi 46 M;
4. Penyelesaian Rehabilitasi Polder Alabio Di Kab. Hulu Sungai Utara; 30 Km Dan 15.455 Ha, Dengan Usulan Total Investasi Rp. 9,025 Miliar;
5. Pembangunan Waduk Tapin Di Kab Tapin; Konstruksi (280 Jt M3) Pembebasan Lahan 187, 5 Ha Dengan Usulan Biaya Rp. 1,2 T
KETAHANAN PANGAN
Peningkatan Produksi :
1. Peningkatan Indeks Tanaman Dengan Usulan Rp 750 M;
2. Pencetakan Sawah Dengan Usulan Rp 500 M;
3. Penyediaan Hand Traktor Dengan Usulan Rp 205,89 M;
4. Penyediaan Alat Tanam/Transplanter Dengan Usulan Rp 10 M;
5. Bantuan Benih Dengan Usulan Rp 102,38 M;
6. Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (Slptt) Dengan Usulan Rp 1 T;
7. Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (Slpht) Dengan Usulan Rp1 T;
8. Penerapan Sawit Dupa Dengan Usulan Rp 375 M;
9. Penyediaan Alat Panen (Combain Harvest) Dengan Usulan Rp 20 M;
10.Alat Pengolahan Hasil Dengan Usulan Rp 50 M
GUBERNUR KALIMANTAN UTARA / DIWAKILI OLEH SEKDA
Gubernur Kalimantan Utara diwakili oleh Plt. Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Utara menyampaikan ucapan salam kepada DPR RI, Gubernur se Kalimantan, Bupati/Walikota se Kalimantan serta para peserta Musrenbang Regional Kalimantan Tahun 2014.
Wakil Gubernur Kalbar menyampaikan paparan fokus pada usulan program dan kegiatan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selaltan antara lain : 1). Konektivitas yang menyangkut infrastruktur; 2. Regulasi dalam mempercepata pembangunan; 3). Pengembangan SDM dan ilmu pengetahuan serta Informasi dan Teknologi.
Pemprov Kaltara belum menyampaikan secara khusus namun begitu segala usulan program/kegiatan masih bersama-sama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
GUBERNUR KALIMANTAN BARAT / DIWAKILI KA BAPPEDA
Kepala BAPPEEDA Provinsi Kalimantan Barat yang mewakili Gubernur menyampaikan ucapan salam kepada DPR RI, Gubernur se Kalimantan, Bupati/Walikota se Kalimantan serta para peserta Musrenbang Regional Kalimantan Tahun 2014.
Usulan Program FKRP2RK Kalimantan Barat Tahun 2015 total sebesar Rp. 3,08 Trilyun yang terdiri dari antara lain :
Konektivitas
1. Prasarana Jalan dan Jembatan Lintas Selatan :
a. Peningkatan/ Pemeliharaan Lintas Kalimantan Poros Selatan Rp. 974 Milyar
b. Pembangunan Outer RingRoad Rp. 200 Milyar
c. Pembangunan Jembatan Kapuas III Rp 300 Milyar
d. Pembngunan Jembatan mensere Rp. 100 Milyar
e. Pembangunan Jembatan Landak II Rp. 100 Milyar
2. Pembangunan Jalan dan Jembatan di Lintas Tengah :
a. Pembangunan jalan Nanga Pinoh – Batas Kalteng Rp. 250 Milyar;
b. Pembangunan Jalan Lintas Utara yaitu jalan dan jembatan di ruas jalan Liku – Aruk – Seluas – Etikong – Nanga Merakai – Nanga Badau – Putusibau – Batas Kaltim. Rp. 300 Milyar.
3. Pembangunan Jalan Akses Perbatasan :
a. Pembangunan Jalan Putusibau – Batas Serawak. Rp. 60 Milyar
b. Pembangunan Jalan Akses Perbatasan Sambas - Bts Serawak Rp. 200 Milyar
c. Pembangunan Jalan Akses Perbatasan Bengkayang - Bts Serawak Rp. 250 Milyar
d. Pembangunan Jalan Akses Perbatasan Sintang - Bts Serawak Rp. 100 Milyar
e. Pembangunan Jalan Akses Perbatasan Entikong Rp. 50 Milyar
f. Pembangunan Jalan Sirip Perbatasan Ruas Sutisemarang - Perbatasan Rp. 200 Milyar
4. Komunikasi dan Informatika :
Pembangunan Menara BTS di Perbatasan Rp. 12,5 Milyar
5. Sumber Daya Air :
a. Pembangunan Air Baku / Minum di Pontianak dan Sekitarnya Rp. 30 Milyar
b. Pembangunan Pengendali Banjir Rp. 30 Milyar
c. Pembangunan Abrasi Pantai Rp. 100 Milyar
d. Studi Komprehensif bendungan Sei Kapuas Rp. 2 Milyar
KETAHANAN PANGAN
1. Infrastruktur : Penyediaan dan pengembangan sarana dan prasarana pertanian sebesar Rp. 8,7 Milyar
Pengelolaan Air di Tingkat Usaha Tani, meliputi :
1) JIDES (Ha)
2) TAM (Ha)
3) Sumur Pompa (unit)
4) Embung (Unit)
2. Cetak Sawah : Penyediaan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Pertanian sebesar Rp. 2,05 Milyar
Perluasan Areal Tanam dan Pengelolaan Lahan yaitu cetak sawah komoditi padi (Ha),
3. Alsintan : Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian dalam rangka Mendukung Produksi Pangan & Peningkatan Pemberdayaan Kelembagaan dan Pengelola Alsintan Rp. 10 Milyar
a) UPJA (Kelompok)
b) P3A (Kelompok)
4. Pengembangan Food Estate : Peningkatan Produksi Produktifitas dan mutu tanaman pangan untuk mencapai Swasembada Rp. 450 Milyar
a) Food Estate Padi ( Ha)
b) Fasilitasi Pertumbuhan Sentra Penangkar di Kawasan Food Estate (Ha)
5. Inventarisasi dan verivikasi Lahan Pertanian : Peningkatan Produksi, Produktifitas dan mutu tanaman pangan untuk mencapai Swasembada Rp. 4,39 Milyar
a. Peningkatan Penggunaan Benih Unggul
1) Luas Penggunaan Benih Unggul (Ha)
2) Perbanyakan dan Penyediaan Benih Sumber Tanaman Pangan (Ha)
3) Demplot Varietas Unggul Baru (Ha)
6. Optimalisasi Lahan : Perluasan Areal Tanam dan Pengelolaan Lahan Rp. 15 Milyar
a. Optimalisasi Lahan Tanaman Padi (Ha)
b. Panjang JUT (Km)
7. Mekanisasi Pertanian : Promosi Teknologi Budidaya Rp. 25 Milyar
a. Dem area/Denfarm (Ha)
b. Optimalisasi Pupuk Berimbang (Ton)
c. Peningkatan benih Unggul (Ton)
d. Sarana Pengendalian OPT (Ton)
8. Kelembagaan Penyuluhan Pertanian : Pembangunan 33 Unit BPP senilai Rp. 33 Milyar
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH / DIWAKILI WAGUB
Wakil Gubernur Kalimantan Barat, mewakili Gubernur menyampaikan ucapan salam kepada DPR RI, Gubernur se Kalimantan, Bupati/Walikota se Kalimantan serta para peserta Musrenbang Regional Kalimantan Tahun 2014.
Usulan Program FKRP2RK Kalimantan Tengah Tahun 2015 total sebesar Rp. 1,32 Trilyun yang terdiri dari antara lain :
Konektivitas
1. Penuntasan Pelebaran Lintas Selatan: Batas Kalbar-Pangkalan Bun – Sampit - Palangka Raya – Pulang Pisau – Kuala Kapuas – Batas Kalsel. 502 Milyar;
2. Dukungan terhadap MP3EI :
a) Ruas Jalan Pulau Pisau – Pangkoh – Bahaur. Rp. 71,5 M
b) Ruas jalan Sampit- Samuda- Ujung Pandaran Rp. 96 M
c) Ruas jalan Sei. Rangit – Bumiharjo Rp. 36,3 M
d) Pembangunan ruas Pangkalan Bun – Kotawaringin lama menuju pelabuhan Bumiharjo Rp. 57,2 M
e) Pembangunan Ruas Jalan Basarang – Batanjung Rp. 130 M
f) Pembangunan Ruas Jalan Kuala Pembuang- Teluk Segintung Rp.30 M
3. Percepatan Pembangunan Jalan Strategis Nasional / Lintas Tengah
a) Ruas Jalan Kalahien - Buntok - Ampah, Batas Kalbar - Tumbang Samba Rp. 104 M
b) Pembangunan Jembatan Sei. Katingan Tumbang Samba Rp. 53,1 M
4. Pembangunan Pelabuhan Pulang Pisau, Batanjung, Segintong, Bagendang; 130 M;
5. Pengembangan Bandara Tjilik Riwut di Kota Palangka Raya. 149 M;
6. Pengembangan penerbangan perintis regional Kalimantan;
7. Pembangunan Bandara di Muara Teweh dan Puruk Cahu Rp. 100 M;
8. Pembangunan Sarana dan Prasarana Telekomunikasi.
Pemenuhan Energi
1. Pembangunan Jaringan Transmisi Tegangan Tinggi : 220 KMS , 290 KMS, 160 KMS, 45 KMS, 344 KMS;
2. Pembangunan Gardu Induk ; Buntok, Muara teweh, Puruk Cahu, Kuala Kurun, Pangkalan Bun;
3. Pembangunan PLTU ; Pulang Pisau 2x60MW, Sampit 2x25MW, Katingan 2x100MW, Pangkalan Bun 2x50MW(IPP);
4. Pembangunan PLTGU Bangkanai di Muara Teweh 2x70 MW;
5. Pembangunan PLTA Muara Juloi 284 MW & Riam Jerawi 2x36MW;
6. Pra FS Pembangunan Kabel Bawah Laut di Kab. Kotawaringin Barat;
7. Pembuatan Pra FS PLTN di Kab. Pulang Pisau;
8. Penambahan Kuota BBM Solar & Premium
Ketahanan Pangan
Dengan Fokus Swasembada Beras
1. Program Peningkatkan Produksi Pertanian;
a. Peningkatan Produktivitas pada areal sentra padi (dengan bantuan kapur pertanian, Obat-obatan OPT, Bantuan Alsintan pasca Panen);
b. Perluasan Areal Sawah;
c. Optimalisasi Lahan.
2. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan;
a. integrasi sapi;
b. pengadaan bibit sapi unggul;
c. pembuatan kandang hijau makanan ternak.
KESIMPULAN
1. Kementrian PU
Kementerian PU Republik Indonesia berkomekmen untuk terus membangun pulau Kalimantan ini antara lain :
2. Kementrian Perhubungan RI
Kementerian Perhubungan Republik Indonesia berkomekmen untuk terus membangun pulau Kalimantan ini antara lain :
1. Koridor Kalimantan Perkeretaapian;
2. Koridor Kalimantan Perhubungan Laut;
3. Koridor Kalimantan Perhubungan Udara;
4. Koridor Kalimantan BPSDM.
3. Kementrian ESDM RI
Kementerian ESDM Republik Indonesia menyampaikan perlunya perlu perecanan yang tidak hanya memerlukan pendanaan namun dari mana pendanaan tersebut bisa didapatkan. Kementrian ESDM RI menyampaikan beberapa poin penting adalah :
1. Ketahanan energi daerah;
2. Memberikan subsidi kepada masyarakat yang tidak mampu;
3. Memperhatikan dampak moneter atau inflasi;
4. sumber investasi berasal dari mana;
5. Krisis BBM dan krisis listrik hal ini mengakibatkan terhadap ketahanan energi akibat dari impor, belum ada cadangan minyak baru, sehingga produksi minyak dalam negeri terus merosot;
6. arah kebijakan energi;
7. Tantangan ketahanan energi nasional;
8. Energi baru terbarukan;
9. Cadangan batu bara Kalimantan sangat besar perbandingannya 10x lipat dari gas;
10. quatu BBM sangat sulit sekali terealisasi karena terjadi perdebatan dengan pihak DPR RI;
11. Subsidi energi sudah disampaikan oleh Pemerintah Pusat mencapai ratusan trillyun;12. Pemerintah pusat terus membangun untuk memenuhi kebutuhan listrik;
13. Proyeksi kebutuhan tambahan kapasitas pembangkit;
14. Efisiensi pembangkit tenaga listrik dengan mengubah dari minyak ke bahan batu bara;
15. sebaran perijinan pertambangan di Kalimantan sangat banyak;
16. Progam sektor ESDM di Kalimantan.
17. Strategi pengembangan sektor ESDM;
4. Kementrian Pertanian RI
Kementerian Pertanian Republik Indonesia menyampaikan perlunya menyusun perencanaan pertanian lima tahun ke depan dan membuka lahan pertanian sebesar 1000 ha. Kementerian pertanian sangat berharap status lahan jangan sampai menjadi masalah semua kegiatan yang berhubungan dengan lahan statusnya harus jelas. Pengembangan irigasi-irigasi kecil dengan kapasitas 50 s.d 100 ha, bila dalam 5 tahun saja sudah dapat membangun 10 irigasi berarti sudah bisa memenuhi kapasitas 100 ha.
Kementrian pertanian RI bekerjasama dengan TNI AD dalam pengembangan pertanian.
5. Kementrian PPN/BAPPENAS
Kementerian PPN/BAPPENAS menyampaikan saat ini telah menyusun RPJMN tahun 2015-2019, penyelenggaran Musrenbang Regional ini sangat membantu dalam penyusunan RPJMN dengan menyampaikan beberapa poin penting antara lain:
1. Pelayanan dasar;
2. Pelayanan standar pelayanan minimim (SPM) dapat diterapkan di seluruh kab/kota;
3. Mengurangi kesenjangan baik dari segi ekonomi, pelayanan dasar, maupun SPM
4. Ketahanan pangan sangat penting bagi pemerintah pusat sehingga kegiatan ini akan kita dorang untuk mendapatkan pembiayaan dari APBN;
5. Srategi pendanaan melalui peningkatan fiskal pemerintah daerah;
6. Arah kebijakan pengembangan wilayah Kalimantan tahun 2014-2019;
6. DRP RI
DPR RI dari fraksi Golkar memberikan tanggapan dan menyampaikan beberapa poin penting antara lain :
1. Sudah cukup memberikan informasi kepada Pemerintah Pusat untuk memperjuangkan pembangunan di wilayah Kalimatan Timur;
2. DPR mengusulkan kepada pemerintah pusat yang hadir agar dapat memperhatikan usulan program dan kegiatan dalam Musrenbang Regional ini tidak hanya dicatat harus diperjuangkan betul oleh Pemerintah Pusat;
3. Peningkatan kualitas jalan untuk dapat ditingkatkan;
4. Kebijakan energi nasional diharapkan ada pengkhususan pada daerah penghasil, jangan sampai daerah penghasil bisa kekurangan energi.
7. DPR RI
DPR RI menyampaikan beberapa poin penting antara lain :
1. Memberikan apriasi yang sangat tinggi tentang RTRWP;
2. Konektivitas perlu dibangun dan ditingkatkan;
3. Pengembangan infrastruktur;
4. Pencetakan sawah baru dalam 5 komoditas unggulan;
5. Usulan masalah asap perlu dibicarakan secara bersama.
PENUTUP
Sebelum acara penutup terlebih dahulu penandantangan kesepakatan usulan program dan kegiatan Forum Kerjasama Revitalisasi Percepatan Pembangunan Regional Kalimantan (FKRP2RK) Tahun 2014 oleh Gubernur se Kalimantan atau yang mewakili dan dilanjutkan dengan sambutan penutupan oleh Gubernur Kalimantan Timur, DR.H. Awang Faroek Ishak menyampaikan hasil rumusan Musrenbang Regional Kalimantan tahun 2014 dan sekaligus menutup acara Musrenbang Regional Kalimantan Tahun 2014 pada pukul 14.40 wita.