Pengumuman

Bappeda Provinsi Kalimantan Timur berkomitmen untuk terus melakukan pembenahan dan memberikan kinerja yang terbaik guna pembangunan Kalimantan Timur yang lebih optimal, sesuai dengan motto pelayanan Bappeda Provinsi Kalimantan Timur "Berhasil Membuat Perencanaan Berarti Merencanakan Keberhasilan". Hubungi admin website kami pada fitur chat admin yang berada pada sisi paling kanan halaman website ini bila anda membutuhkan informasi seputar perencanaan pembangunan daerah. Segala bentuk penyalahgunaan yang dilakukan oleh Pejabat Bappeda Kaltim, Laporkan pada kami melalui email atau chat admin.

Sulap Gedung Juang Jadi Museum, Bekasi Anggarkan Rp38 Miliar

Image Berita Nasional

Sulap Gedung Juang Jadi Museum, Bekasi Anggarkan Rp38 Miliar

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Abdullah M Surjaya
BEKASI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi memastikan penataan Gedung Juang, Tambun Selatan yang akan disulap menjadi museum diorama dengan konten sejarah Kabupaten Bekasi bakal terealisasi tahun ini. Sebab, pemerintah sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp38 miliar dari APBD 2020.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Bekasi, Rahmat Atong mengatakan, penataan gedung yang berada di Jalan Sultan Hasanudin Nomor 39, Desa Setia Darma, Kecamatan Tambun Selatan tersebut sudah dipastikan akan dilakukan tahun ini.”Sekarang sudah tahap lelang, secepatnya sudah mulai ditata,” kata Rahmat kepada wartawan Minggu (19/7/2020).
       Menurut dia, pemerintah melakukan penataan kembali Gedung Juang sama sekali tidak dengan alasan. Karena Gedung Juang yang penuh dengan sejarah ini akan menjadi salah satu ikon kebanggaan warga Kabupaten Bekasi. Untuk itu,gedung peninggalan masa kolonial itu akan disulap menjadi museum dengan konsep diorama yang menampilkan konten sejarah.Rencana pemerintah daerah menata Gedung Juang Tambun menjadi pusat informasi dan wisata edukasi masyarakat tetap dilakukan tahun ini meski sejumlah kegiatan lain tertunda akibat kebijakan refocusing guna penanganan COVID-19.”Penataan Gedung Juang untuk dijadikan museum diorama tetap dapat direalisasikan tahun ini,” ujarnya.
       Untuk diketahui, gedung bersejarah ini menjadi satu-satunya tempat yang memiliki nilai sejarah mengenai Bekasi sebelum dan sesudah kemerdekaan. Gedung ini dibangun dua tahap, pertama pada tahun 1906 sampai 1910, kemudian dilanjutkan pada 1912 sampai dengan 1925.
Gedung ini memiliki nama asli Landhuis Tamboen atau gedung tinggi, namun masyarakat Bekasi lebih mengenalnya dengan nama Gedung Juang. Landhuis Tamboen diambil dari nama keluarga sang pemilik tanah, yaitu keluarga Khouw Van Tamboen. Disana ada patung pahlawan dan sejumlah barang peninggalan masa penjajahan yang ada di dalam gedung.
        Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja mengatakan, penataan Gedung Juang menjadi museum diorama merupakan salah satu target prioritas pembangunan tahun ini agar wilayahnya memiliki ikon daerah selain alun-alun dan air mancur.”Untuk penataan gedung juang menjadi prioritas pemerintah ditahun ini,” katanya.
Penataan Gedung Juang Tambun sudah mulai paling lambat bulan Agustus mendatang. Sebab, penataan gedung ini bisa menjadi menjadi kado untuk Kabupaten Bekasi yang berulang tahun di usia 70 pada 15 Agustus mendatang.”Harapan saya cepat selesai dan sudah bisa dinikmati masyarakat Bekasi,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Pemangku Seni Budaya Bekasi, Damin Sada mengatakan, Gedung Juang merupakan peninggalan sejarah yang harus dijaga. Jadi semua warga Bekasi yang ingin tahu sejarah Bekasi bisa datang ke gedung bersejarah ini.”Kita tetap melestarikan sejarah, kebudayaan dan kesenian Bekasi, dan gedung ini jadi wisata sejarah,” katanya.
        Menurut Damin, Gedung Juang merupakan salah satu dari sedikit bangunan bersejarah di Kabupaten Bekasi. Gedung Juang yang berdiri sejak 1906 telah beberapa kali berubah fungsi. Sempat menjadi gedung pemerintahan Belanda, kemudian dikuasai Jepang hingga berhasil direbut oleh rakyat Bekasi.
Perjuangan merebut itu yang membuat gedung beraksitektur neo klasik ini dinamakan Gedung Juang. Kendati demikian, Damin berharap pemerintah tidak meleset dalam menata gedung juang tersebut.”Karena sudah lama wacanan, jadi kami meminta benar–benar serius menata gedung ini. Karena ini pusat sejarah Bekasi,” tegasnya.
(hab) sindonews.com