Anisa Indraini
Jakarta - Sejumlah proyek infrastruktur nasional di sektor Perhubungan Darat dan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terpaksa ditunda pada tahun anggaran 2021. Pasalnya, ada refocusing terkait pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mengalami refocusing anggaran 2021 dari Rp 10,58 triliun menjadi tinggal Rp 7,54 triliun. Sedangkan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengalami refocusing anggaran 2021 dari Rp 11,35 triliun menjadi tinggal Rp 8,14 triliun.
Program yang terpaksa ditunda adalah di bidang Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) yakni pengadaan 19 unit kapal patroli laut jenis Rigid Bouyant Boat (RBB). Program itu terpaksa ditunda karena anggaran yang disiapkan Rp 22.890.000 dialihkan untuk penanganan COVID-19.
"Di bidang kepelabuhanan, ini hampir semua kegiatan baik mulai pembangunan pelabuhan baru, kemudian lanjutan pembangunan pelabuhan, rehabilitasi pengembangan dan lain-lain hampir semua kena dampak refocusing," kata Ditjen Perhubungan Laut Agus Purnomo dalam RDP dengan Komisi V DPR RI, Selasa (6/4/2021).
Selain ditunda, dampak dari refocusing anggaran di atas membuat jumlah pembangunan menjadi dikurangi atau diubah dari single years contract (SYC) menjadi multiyears contract (MYC), hingga pihaknya mencari sumber pendanaan lain dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
"Yang urgent sekali tetap kami laksanakan. Sedangkan yang tidak, kami tunda tahun depan," jelasnya.
Berikut daftar pembangunan infrastruktur di sektor laut yang terdampak refocusing:
Daftar pembangunan infrastruktur di sektor udara yang terdampak refocusing: