Foto: ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA
Herdi Alif Alhikam
Jakarta - Dermaga IV pada Pelabuhan Penyeberangan Merak dan Bakauheni baru saja diresmikan. Dermaga ini diresmikan dalam rangka menunjang transportasi dua pelabuhan komersil yang cukup sibuk menghubungkan Jawa dan Sumatera ini.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi, mengatakan kedua pelabuhan ini memang butuh dukungan infrastruktur tambah. Pasalnya, selama ini dua pelabuhan itu digunakan sebagai lintas penyeberangan yang berada di kawasan pusat perekonomian nasional.
"Beroperasinya Dermaga IV Merak - Bakauheni merupakan solusi agar kegiatan mobilisasi barang maupun penumpang antara pulau Jawa dan Sumatera semakin lancar," ujar Budi dalam sambutannya ketika meresmikan Dermaga IV Merak - Bakauheni, dikutip dari keterangan resmi, Selasa (13/10/2020).
Pembangunan Dermaga IV ini merupakan peningkatan dari dermaga yang sudah ada sebelumnya. Kini Dermaga IV dapat melayani kapal - kapal penyeberangan dengan kapasitas 6.000-10.000 GRT (Gross Tonnage).
Selain dapat memberikan jaminan keselamatan pelayaran, tantangan berikutnya adalah peningkatan pelayanan kepada pengguna jasa terkait dengan kepastian waktu dan pemenuhan standar pelayanan minimal. Dengan bertambahnya dermaga akan bertambah pula frekuensi keberangkatan maupun kedatangan kapal setiap harinya.
"Di Pelabuhan Penyeberangan Merak terdapat keterbatasan alur keluar masuk kendaraan. Selanjutnya agar dilaksanakan kajian pola pengaturan alur keluar-masuk kapal termasuk di dalamnya pengaturan posisi kapal labuh atau anchor," ujar Budi.
Sementara itu Direktur Utama PT ASDP Ira Puspadewi mengatakan bahwa dengan adanya Dermaga IV Merak-Bakauheni maka lintas penyeberangan yang tadinya hanya mampu melayani 140 trip, kini menjadi 160 trip per hari.
Ira mengatakan pembangunan sepasang dermaga baru ini menelan biaya Rp 379 milyar. Pekerjaan pembangunan Dermaga IV Merak - Bakauheni dilaksanakan oleh PT. PP (Persero), Tbk, dalam waktu satu tahun.
Bila dirinci, Dermaga IV Merak dapat melayani kapal penyeberangan dengan kapasitas 6.000 - 10.000 GRT. Memiliki panjang dermaga 120 m dan kedalaman 8 m.
Sementara itu, Dermaga IV Bakauheni juga mampu melayani kapal penyeberangan dengan kapasitas 6.000 - 10.000 GRT. Bedanya, dermaga di Bakauheni lebih panjang dermaganya mencapai 150 m dan kedalamannya 9 m.
PTPP selaku pelaksana proyek menyebut ruang lingkup pekerjaan Dermaga IV Merak, antara lain: Pengerjaan Struktur Darat (preboring, pemancangan, inner boring, struktur beton, movable bridge dan hidropolik, perbaikan dermaga eksisting, rumah control), Pengerjaan Struktur laut (preboring, pemancangan, inner boring, struktur beton, fender dan bollard), dan Pembongkaran Dermaga Eksisting.
Sedangkan untuk lingkup pekerjaan Dermaga IV Bakauheni, antara lain: Pembongkaran Dermaga Eksisting, Pengerjaan Struktur Dermaga (pemancangan SPP & SPSP, tie wire, struktur beton dermaga, fender & bollard, rumah control, Pelabuhan Penyebrangan Merak-Bakauheni Pengerjaan Struktur Movablev Bridge dan Sideramp, Pekerjaan Timbunan dan Rigid Pavement, serta Pengerukan Area Kolam Dermaga.
"Perseroan sangat bangga dipercaya oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) untuk membangun kembali Dermaga IV Pelabuhan Penyebrangan Merak dan Bakauheni. Pelaksanaan pembangunan dermaga tersebut dapat diselesaikan tepat waktu oleh Perseroan sesuai dengan yang ditargetkan. Dengan beroperasinya pelabuhan dermaga IV Merak-Bakauheni diharapkan dapat mengakomodir arus Natal dan Tahun Baru," ujar Direktur Operasi 2 PTPP M. Toha Fauzi. detikFinance