Proyek Kereta Cepat Jakarta-BandungFoto: Grandyos Zafna
Purwakarta - Direktur Utama (Dirut) PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra mengungkapkan kunci utama pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung adalah pembebasan lahan.
Dia mengatakan pihaknya butuh dukungan dari masyarakat untuk mempermudah pembebasan lahan. Bila lahan bebas dan tak bermasalah, maka kontraktor bisa kebut proyek ini.
"Kata kunci selesainya kereta cepat adalah pembebasan lahan. Kedua support dari masyarakat, nah setelah itu kontraktor baru bisa bekerja. Kalau dua itu tak terlaksana kontraktor akan sulit bekerja," jelas Chandra di lokasi proyek desa Cikaobandung, Jawa Barat, Rabu (30/9/2020).
Soal pembebasan lahan sendiri, dia mengungkapkan persentasenya sudah mencapai 99,97% yang dibebaskan. Dia mengungkapkan masih ada satu spot kecil tanah yang belum bebas karena bermasalah hukum.
"Lahan sendiri nyaris selesai. Tapi ada satu titik masih ada masalah hukum sedang diselesaikan, totalnya 99,97%. Itu spot kecil aja, kira-kira di seputar Cimahi," papar Chandra.
Sementara itu, di beberapa tempat sekitar trase kereta cepat ada juga yang lahannya kurang aman untuk konstruksi. Maka dari itu, pihaknya butuh melebarkan lahan yang akan digunakan untuk mengakalinya.
"Tapi kemudian di beberapa tempat lainnya ternyata ada yang tanahnya nggak aman dan mesti dilebarkan. Jadi kita kan udah ada trase, fokusnya keamanan," kata Chandra.
"Kita butuh nambah beberapa lahan di pinggir trase karena kondisi tanahnya kita mesti diakali," ujarnya.(hns/hns)detikFinance