Foto: Pradita Utama
Anisa Indraini
Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) buka suara terkait proyek tol dalam kota (dalkot) rute Kelapa Gading-Pulo Gebang yang disinggung Hotman Paris Hutapea karena tak kunjung selesai. Proyek itu dibangun sejak 2017 dengan panjang 9,3 kilometer (km).
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Danang Parikesit mengatakan tingkat kesulitan proyek di wilayah perkotaan seperti tol Kelapa Gading-Pulo Gebang memang tinggi. Pasalnya, banyak bangunan di sekitar sehingga butuh kehati-hatian ekstra.
"Tingkat kesulitan proyek di wilayah perkotaan memang tinggi. Hampir semua proyek infrastruktur di perkotaan harus hati-hati dan prudent (karena) banyak bangunan baik gedung perkantoran, perumahan, utilitas baik yang di atas maupun bawah tanah," kata Danang kepada detikcom, Minggu (11/10/2020).Danang pun menyamakan tingkat kesulitannya dengan proyek Jakarta Outer Ring Road (JORR).
"Kita juga ingat jaringan jalan JORR juga cukup lama hingga diplesetkan menjadi jalan ora rampung-rampung," ucapnya.Danang menjelaskan proyek tersebut atas konsesi Menteri PUPR. Sedangkan penetapan lokasi dan pengadaan lahan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) dalam hal ini Pemprov DKI Jakarta.
"Konsesi dengan Menteri PUPR. Penetapan Lokasi dan Tim Pengadaan Lahan oleh Pemda. Kalau investasi/pengusahaan oleh PUPR," sebutnya.Sebelumnya Hotman Paris melalui akun Instagram miliknya mempertanyakan proyek tersebut atas tanggung jawab siapa. Pasalnya, lintas proyek jalan tol itu terbilang pendek namun sudah bertahun-tahun tak kunjung selesai.
"Bapak Menteri PU ini jalan tol terpendek di dunia, di Kelapa Gading Permai tapi nggak selesai-selesai. Ini tanggung jawab siapa ini Bapak Menteri PUPR, katanya ini tanggung jawab Menteri PUPR benar nggak pak? Kasihan rakyat ni jalan tol terpendek (tapi nggak selesai-selesai)," kata dia lewat Instagram @hotmanparisofficial dikutip detikcom, Minggu (11/10/2020). (zlf/zlf) detikFinance