Pengumuman

Bappeda Provinsi Kalimantan Timur berkomitmen untuk terus melakukan pembenahan dan memberikan kinerja yang terbaik guna pembangunan Kalimantan Timur yang lebih optimal, sesuai dengan motto pelayanan Bappeda Provinsi Kalimantan Timur "Berhasil Membuat Perencanaan Berarti Merencanakan Keberhasilan". Hubungi admin website kami pada fitur chat admin yang berada pada sisi paling kanan halaman website ini bila anda membutuhkan informasi seputar perencanaan pembangunan daerah. Segala bentuk penyalahgunaan yang dilakukan oleh Pejabat Bappeda Kaltim, Laporkan pada kami melalui email atau chat admin.

Maloy, Spirit of Challenge

Berita

Maloy, Spirit of Challenge

Sangatta-Kutim, 26/7/12. "Kecepatan Maloy untuk terealisasi menjadi "Challenge", pembangunan 1a._Maloy-kutim_26_jul_12_-_websiteinfrastruktur harus berdiri di depan dan menjadi leader untuk membangkitkan potensi yang dimiliki daerah setempat". Demikian dikatakan Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Hermanto Dardak, dalam diskusi Pembangunan Kawasan Maloy, di Hotel Royal Victoria Sangatta. Acara yang merupakan rangkaian dari kunjungan lapangan Wakil Menteri beserta rombongan ini dihadiri oleh Tim Kementerian Pekerjaan Umum, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Anggota DPR-RI asal Kaltim, juga beberapa investor yang tertarik untuk berinvestasi di Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional Maloy.

 

Kegiatan yang sedang dilaksanakan dalam rangka percepatan pembangunan Maloy di TA 2012 ini dilakukan oleh beberapa SKPD Prov. Kaltim & Kementerian sesuai kewenangan dan tupoksinya. Mulai dari penyusunan Dokumen Detail Engineering Design (DED) kawasan industri seluas 1000 Ha, penyusunan perda 4 Kawasan Strategis Provinsi (KSP), penyusunan DED pelabuhan CPO, penyusunan studi kelayakan pembangunan tanki timbun oleh kementerian perindustrian, juga berbagai pembangunan fisik infrastruktur penunjang (terutama pembangunan jalan-jalan akses menuju kawasan industri). Koordinasi antar stakeholder kerap dilakukan untuk menghindari terjadinya tumpang-tindih antar kegiatan-kegiatan tersebut. 2._maloy_26_jul_12

 

Guna mewujudkan Maloy menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), pemerintah provinsi juga aktif melakukan koordinasi dan pemenuhan syarat-syarat yang dibutuhkan. Saat ini, maloy juga diusulkan oleh salah satu investor untuk menjadi KEK. Terkait hal tersebut, pemerintah provinsi dan calon investor berkoordinasi agar dapat saling mendung dan tidak terjadi tumpang tindih lahan maupun kegiatan.

 

Action plan yang menyangkut substansi siapa melakukan apa, harus diperhatikan dengan baik. Action plan ini memudahkan dalam melaksanakan integrasi kegiatan yang dilakukan oleh banyak stakeholder. Pembebasan lahan menjadi main point yang harus segera diselesaikan, baik lahan kawasan industri maupun lahan-lahan untuk membangun infrastruktur. Pembangunan infrastruktur harus aktif dilakukan. Membangun infrastruktur jangan menunggu daerah setempat berkembang. Justru sebaliknya, infrastruktur yang baik akan mendorong potensi yang ada tumbuh dan berkembang lebih baik lagi. Saat ini Kementerian PU terus meningkatkan kondisi jalan akses menuju Maloy, terutama ruas-ruas jalan nasional yang menjadi akses langsung ke Maloy. Tahun 2012, Kementerian PU juga memberikan dana Sisa Anggaran Lebih (SAL) kepada kawasan Maloy untuk membangun jalan akses Kawsan sepanjang (12 Km + 5) sebesar Rp 258 Milyar. Dalam membangun infrastruktur, jangan hanya melihat satu kawasan saja, tetapi keterhubungan/koneksi dengan kawasan yang telah berjalan,

DR. Ir. Hermanto Dardak, M.Sc juga mengingatkan bahwa salah satu keunggulan Maloy yang belum diangkat adalah lokasi yang berada di jalur Pan Borneo Highway. Hal ini dapat menjadi salah satu poin promosi yang menggambarkan bahwa Maloy bisa dikembangkan untuk berkontribusi tidak hanya dalam level regional dan nasional saja. Tetapi hal ini memerlukan strategi khusus yang dapat dibicarakan lagi kedepannya.

Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian memberikan saran, pengembangan infrastruktur dapat dilakukan berdasarkan keberadaan potensi bahan baku. Oleh sebab itu, diperlukan pemetaan potensi lokasi-lokasi bahan baku. Pengembangan infrastruktur (terutama jalan akses) selanjutnya dapat diprioritaskan berdasar pada lokasi-lokasi dengan keberadaan potensi bahan baku terbesar. Dalam hal promosi juga disarankan untuk terus mempromosikan/menjual Maloy kepada investor. Promosi tidak harus dilakukan saat kawasan industri tersebut terwujud secara sempurna. Namun,untuk mempromosikan maloy, harus dipastikan dan diyakini semua akan selesai, terutama terkait pembebasan lahan.

Hadir pula dalam diskusi ini, Ir. Hetifah Sj. Siswanda, MPP, Phd, anggota Komisi V DPR RI. Beliau menekankan bahwa dampak sosial yang akan timbul harus diperhatikan. Dampak tersebut mencakup bagaimana tanggapan dan perilaku warga pada saat tahap awal pembangunan kawasan maloy, serta bagaimana proyeksi kedepannya saat Maloy sudah terwujud. Jumlah tenaga kerja yang masuk, bagaiman sistem housing terhadap pendatang dan pekerja nantinya, perlu dipikirkan secara matang.

Sudut pandang bisnis tidak mungkin lepas dari perhatian pemerintah provinsi dalam menggerakakkan pembangunan Maloy. Kelapa sawit, merupakan bahan yang dapat habis terpakai seluruh elemennya. Beberapa masukan diberikan oleh tim investor yang sudah bergerak dalam industri sawit. Maloy merupakan kawasan industri sawit yang sangat dimungkinkan berkembang dengan sangat pesat. Oleh karena itu, perlu dipikirkan pengembangan hingga berpuluh tahun kedepan. Aksesibilitas menuju kawasan Maloy baik dari matra darat, laut , dan udara, merupakan hal yang menjadi pertimbangan investor untuk melakukan investasi di Maloy. Saran-saran diterima oleh Pemerintah provinsi untuk selanjutnya dipertimbangkan, baik masalah infrastruktur, mekanisme status tanah untuk investor, listrik, hingga pengelolaan limbah dan sampah.

Bapak Wakil menteri Pekerjaan Umum juga berpessan kepada seluruh stakeholder dalam pembangunan Maloy untuk terus berupaya melakukan terobosan baru guna percepatan perwujudan Kawasan Maloy. Lakukan Upaya khusus, jangan "Bussiness As Usual", ujarnya. Sumber data : Kasubbid Prasarana Wilayah Bappeda Kaltim, Ir.Hj. Lisa Hasliana,M.Si dan Stella Staf Bidang Prasarana & Pengembangan Wilayah serta dipublikasikan Humas Bappeda Kaltim/Sukandar,S.Sos.