Pengumuman

Bappeda Provinsi Kalimantan Timur berkomitmen untuk terus melakukan pembenahan dan memberikan kinerja yang terbaik guna pembangunan Kalimantan Timur yang lebih optimal, sesuai dengan motto pelayanan Bappeda Provinsi Kalimantan Timur "Berhasil Membuat Perencanaan Berarti Merencanakan Keberhasilan". Hubungi admin website kami pada fitur chat admin yang berada pada sisi paling kanan halaman website ini bila anda membutuhkan informasi seputar perencanaan pembangunan daerah. Segala bentuk penyalahgunaan yang dilakukan oleh Pejabat Bappeda Kaltim, Laporkan pada kami melalui email atau chat admin.

Isra’ Mi’raj : Teladani Nabi Muhammad SWT

Berita

Isra’ Mi’raj : Teladani Nabi Muhammad SWT

Samarinda, 19/5/14. Bappeda Provinsi Kalimantan Timur menggelar acara Isra’ Mi’raj dengan tema  “Memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Besar Muhammad SWT 1a._Peringatan_isramiroj_DSC_8898KitaTingkatkan Silaturahmi, Iman dan Taqwa”  di ruang rapat Pola Dasar Bappeda Kaltim, Jl. Kusuma Bangsa No.2 Samarinda. Hadir para peserta seluruh Kabid, Kasubbag dan Kasubbid,  staff serta staf outsourcing  lingkungan Bappeda Provinsi Kalimantan Timur.

Acara ini diawali dengan pembukaan oleh Plh. Kepala Bappeda Provinsi Kalimntan Timur, Ir.H. Nazrin, M.Si. Dalam penyampaian sambutan, H. Nazrin menyampaikan bahwa  “Isra’ Mi’raj merupakan peristiwa penting bagi kita, dalam rangka melaksanakan semua perintah Allah dan meneladani sifat dan sikap Nabi Besar Muhammad SAW dalam kehidupan kita sehari-hari”. Plh. Kepala Bappeda Kaltim mengajak kepada semua peserta untuk meneladani semua sifat dan sikap Rasulullah tersebut dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada ALLAH SWT. Isra Miraj yang dialami oleh Sayyidina Muhammad SAW merupakan kejadian suprarasional dimana manusia awam akan susah mempercayainya, bukan karena tidak masuk akal tetapi melebihi sekedar masuk akal.

H. Nazrin menambahkan bahwa kegiatan dan pekerjaan yang dilakukan oleh Bappeda mungkin bersifat duniawi, namun selalu dilandasi dengan keyakinan bahwa segala yang dilakukan di dunia ini pasti akan diminta pertanggungjawaban di akhirat kelak.

Kemudian acara dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Alqur’an serta terjemahannya oleh staf Bappeda Provinsi Kalimantan Timur dan dilanjutkan dengan penyampaian siraman rohani oleh Ustadz H. Azwar Qowim.

Dalam penyampaian siraman rohani, Ustadz H. Azwar Qowim mengajak para jamaah untuk merenungi salah satu hadits Nabi yang dianggap paling menakutkan. Bukanlah hadits yang menjelaskan tentang dahsyatnya alam kubur, atau pun tentang neraka. Tetapi tentang perbuatan (amal).

Dengan memetik 2 ayat dari Al Qur’an Surat Az Zalzalah ayat 7 dan 8 yang artinya “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” Ustadz Azwar menjelaskan bahwa sekecil apapun perbuatan manusia, baik atau buruk pasti akan diminta pertanggungjawaban.2._DSC_8893

Maka hadits-hadits Rasulullah yang menjelaskan tentang amal perbuatan dianggap menakutkan karena sebagaimana kita ketahui dalam salah satu rukun iman ialah iman kepada malaikat. Dimana para malaikat yang kita ketahui masing-masing mengemban satu tugas, namun ada dua malaikat yang diperintahkan mengemban satu tugas yakni Malaikat Munkar dan Nakir untuk memberikan pertanyaan kepada manusia yang telah dikubur tentang segala amal dan perbuatannya selama hidup di dunia.

Mengapa demikian, Ustadz Azwar menyampaikan bahwa hal ini dapat dikaitkan dengan kehidupan di alam barzah itu adalah awal dari kehidupan yang hakiki, dimana awal dari kehidupan yang tidak ada batasnya. Maka sebelum memasuki kehidupan itu, patutlah para penghuninya harus dibersihkan dari segala hal buruk yang pernah dilakukannya selama di dunia dengan cara dimintai pertanggungjawabannya.

“Jika harta dan keluarga dapat meninggalkan kita disaat kematian, maka yang tersisa hanyalah amal”, demikian disampaikannya. Jika kita mampu merenungi ini semua maka kita tidak akan mampu mempergunakan usia yang singkat di dunia untuk berfoya-foya ataupun melakukan hal-hal yang melanggar syariat Islam. Maka, disinilah pentingnya takwa karena takwa kepada Allah akan menuntun hati kita ke jalan yang benar.

Peristiwa sejarah isra’ mi’raj Rasulullah SAW, mengajarkan kita pentingnya hati yang bersih, bayangkan saja sebelum peristiwa itu Nabi yang ma’sum (terjaga) dan mulia harus dibedah dulu hatinya sebelum melakukan perjalanan tersebut oleh malaikat Jibril dan Mikail. Hanya hati yang bersih yang akan sampai kepada Allah SWT.

Oleh karena itu, kita sebagai manusia (hamba Allah) harus mampu membersihkan hati kita. Salah satunya adalah hidup dengan dzikrullah (mengingat Allah), jika hati kita bersih maka kita akan mampu mengarahkan karya kita menuju ridho Allah SWT, tapi jika hati kita kotor maka kita hanya akan membawa karya kita untuk dikuasai kepuasan dan kesombongan.

Di akhir ceramahnya, Ustadz Azwar mengajak para jamaah untuk melantunkan dzikir bersama. Sebelum menutup acara dengan doa tidak lupa beliau mengingatkan bahwa orang yang hidup dengan dzikrullah tidak ada satu pun yang ditakutinya kecuali Allah SWT. ( sumber : Darma staf Bidang Stadal Bappeda Kaltim dan dipublikan oleh Humas Bappeda Provinsi Kaltim/Sukandar,S.Sos).