Samarinda, (27/07/2023). Bappeda Prov. Kaltim diwakili staff Bidang Ekonomi menghadiri FGD Pengembangan Ekspor Non Migas, Non Batubara, Produk olahan Pangan bertempat di ruang rapat Lempok kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM.
-
Kegiatan ini dibuka oleh Plt. Kepala Dinas Disperindagkop ibu Heni Purwaningsih dilanjutkan dengan sharing knowledge oleh JFT Penguji Mutu Barang , Radinal Muchtar . Dengan materi “ Standar Keamanan Pangan dan Uji Laboratorium “. Diskusi di pimpin oleh Kepala Bidang Perdagangan, Disperindagkop dan UKM Prov Kaltim, Bapk Ali Wardana.
-
Komoditas Batubara mendominasi ekspor Kalimantan Timur dengan besaran di atas 70 % . Batubara adalah komoditi tidak terbarukan dan sehingga untuk mengurangi ketergantungan pada komoditi batu bara sudah seharusnya menjadi prioritas pengembangan ekspor non migas non batu bara, dari sumber daya yang terbarukan dan produk olahan.
-
Prov Kaltim telah berusaha menjalin program pengembangan industry olahan dengan adanya program Rumah Produksi Bersama ( RPB ) bagi UKM. RPB yang akan di bangun berdasarkan kajian yang dihasilkan nantinya, harus memiliki sertifikasi GMP dan HACCP . Sertifikasi GMP dan HACCP merupakan sertifikasi keamanan pangan dan yang disyaratkan agar satu produk olahan pangan dapat diterima oleh pasar internasional.
-
Standarisasi HACCP memiliki grade berbeda2 ( A,B,C ) dan negara yang berbeda mensyaratkan grade HACCP yang berbeda-beda juga. BKIPM Balikpapan membantu pelaku usaha di sektor perikanan dan kelautan untuk bisa menembus ekspor. Kalimantan Timur memiliki eksportir udang dengan kualitas yang telah diakui dunia sebagai udang yang terbaik , yang dibudidayakan secara alami, yaitu PT. Syam Surya Mandiri ( SSM )
-
Fasilitas dari Bea Cukai utk peralatan produksi dan bahan baku yg lain bagi IKM yg tujuannya utk produksi yg akan di ekspor. Kemudahhan impor utk industri kecil dan menengah (KITE – kemudahan impor tujuan ekspor. IKM) Pembebasan bea masuk dan penangguhan pembayaran PPN.
-
Diperlukan sosialisasi bagi kemudahan seperti ini bagi eksportir. Saat ini untuk di Kalimantan Timur hanya ada dua perusahaan yang sudah memanfaatkannya , yaitu 1 di balikpapan dan 1 di samarinda.
-
Hal yang menjadi perhatian adalah ekspor produk-produk pertanian kaltim masih seringkali hanya sesekali. RPB menjadi satu harapan kedepannya bagi produk-produk ekspor kaltim semakin bervariasi. Titik kritis bagi ekspor produk holtikultura adalah packaging.
-
Menumbuhkan industri-industri pengolahan agar tercipta produk2 kaltim yg bernilai tambah dan lebih banyak serta memiliki standarisasi dan sertifikasi yang diterima secara nasional maupun internasional, merupakan suatu keharusan untuk meningkatkan ekspor non migas non batu bara, mengingat Kalimantan Timur memiliki potensi komoditi unggulan yang luar biasa namun belum di garap secara baik dan benar.
#bappedakaltim2023
#disperindagkopumkm
#pengembanganekspor
#ppidbappedakaltim