Pengumuman

Bappeda Provinsi Kalimantan Timur berkomitmen untuk terus melakukan pembenahan dan memberikan kinerja yang terbaik guna pembangunan Kalimantan Timur yang lebih optimal, sesuai dengan motto pelayanan Bappeda Provinsi Kalimantan Timur "Berhasil Membuat Perencanaan Berarti Merencanakan Keberhasilan". Hubungi admin website kami pada fitur chat admin yang berada pada sisi paling kanan halaman website ini bila anda membutuhkan informasi seputar perencanaan pembangunan daerah. Segala bentuk penyalahgunaan yang dilakukan oleh Pejabat Bappeda Kaltim, Laporkan pada kami melalui email atau chat admin.

Mega Proyek Kilang Minyak Bontang

Berita

Mega Proyek Kilang Minyak Bontang

Samarinda, Selasa 5/4/2016.  Kota Bontang merupakan salah satu Kota yang ada di Kalimantan Timur menjadi pembicaraan hangat diantara peserta 6._walikota_bontangMusrenbang Kaltim 2016 dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kalimantan Timur tahun 2017 karena diibaratkan mendapatkan durian runtuh dimana daerah lain atau Kabupaten/Kota se Kalimantan Timur begitu sangat mengharapkan kehadarin investor besar baik dari luar negeri maupun dalam negeri ditengah-tengahnya penurun ekonomi globat yang berdampak juga kepada daerah, Kota Bontang menjadi salah satu tempat terpilih untuk Mega Proyek Unit Pengolahan Minyak atau Kilang Minyak oleh pihak Pertamina.

Mengutip pemberitaan  di www.prosesindustri.com dengan judul Mega Proyek Kilang Minyak Pertamina di Kota Bontang bahwa menurut informasi pihak PT. Pertamina akan mengangarkan dana sebesar 120 triliun untuk proyek kilang tersebut dan rencanya proses pembangunannya akan dimulai pada tahun 2017.
Dalam hasil pertemuan antara Pemkot Bontang maupun DPRD dengan Pemerintah pusat menyatakan bahwa memang sejak awal kota Bontang diprioritaskan untuk proyek kilang ini. Keputusan tersebut telah disesuaikan dengan beberapa aspek sehingga akhirnya Bontang dinyatakan siap untuk menerima proyek ini dan kedepannya akan melayani suplai produk bahan bakar minyak (BBM) maupun LPG ke beberapa wilayah di Indonesia Timur.

Adapun usaha yang saat ini sedang direalisasikan oleh Pemkot Bontang yaitu mempercepat proses izin yang diperlukan seperti IMB (Izin Mendirikan Bangunan), pembebasan lahan dan izin pembangunan wilayah berdasarkan tata ruang kota.

Kilang minyak Bontang ini akan dibangun di area lahan PT. Badak NGL seluas 550 hektar dengan waktu pengerjaan sekitar empat tahun. Rencannya kilang tersebut akan berkapasitas 300.000 barrel/hari, apabila memang demikian maka dipastikan bahwa kilang baru ini kapasitasnya akan melebihi kilang minyak Balikpapan yang hanya berkapasitas 260.000 barrel per hari.

Program Pemkot Bontang yang akan menjadikan Kota Bontang menjadi kawasan industri nampaknya sejalan dengan proyek pembangunan kilang minyak Pertamina tersebut. Nantinya bila kilang minyak baru ini resmi beroperasi maka akan menambah jumlah produksi bahan bakar minyak nasional sebesar 300.000 barrel dan diperkirakan akan menyerap 10.000 tenaga kerja baik itu level tenaga kerja ahli maupun tenaga kasar.

Melihat banyakanya jumlah tenaga kerja yang mampu diserap tentu saja membuat banyak orang menanti maupun berharap agar proyek pembangun kilang minyak Bontang cepat selesai dan segera beroperasi. Saya sendiri berharap agar suatu saat nanti lulusan-lulusan teknik perminyakan dari perguruan tinggi Kalimantan Timur dapat berkarir/bekerja pada kilang baru ini mengingat semakin banyaknya pemuda-pemudi Kaltim yang melanjutkan jenjang pendidikan mereka pada bidang teknik perminyakan.

Perlu diketahui bahwa saat ini Bontang telah memiki beberapa sektor industri berskala besar yang cukup tenar di Indonesia seperti PKT Bontang (Pupuk Kaltim Bontang) dan perusahaan gas alam cair PT. Badak NGL. Selain di sektor migas maupun petrokimia, kota ini juga memiliki kawasan pertambangan batubara seperti lokasi tambang PT. Indominco.

Dengan adanya proyek pembangunan kilang minyak Bontang tentu akan membuat masyarakat khusunya di Kalimantan Timur berharap agar kedepannya kelangkaan BBM yang masih sering terjadi di berbagai daerah dapat diminimalisir, karena sungguh sangat disayangkan dan akan terdengar aneh apabila kota yang memiliki unit pengolahan migas masih mengalami kelangkaan bahan bakar minyak maupun produk hasil olahan minyak bumi lainnya. Sesuai kutipan dari www.prosesindustri.com dengan judul Mega Proyek Kilang Minyak Pertamina di Kota Bontang.

Sementara Walikota Bontang Hj. Neni Moerniaeni dalam kesempatan penyampaian paparan pada acara Musrenbang Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016 dalam rangka penyusunan RKPD Kaltim Tahun 2017 di Convention Hall Sempaja Samarinda, Senin 4/4/2016 bahwa Pemerintah Kota Bontang sudah siap untuk menerima Mega Proyek Unit Pengolahan Minyak atau Kilang Minyak di Kota Bontang dan akan mempercepat segala proses perijinan maupun pembesahan lahan. Ungkap Walikota Bontang.

Sedangkan berdasarakan kutipan dari Liputan6.com bahwa komitmen pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) mempercepat pembangunan kilang minyak di Bontang, Kalimantan Timur dan kawasan industri petrokimia di Tuban, Jawa Timur diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan bakar minyak (BBM). Tanpa kilang minyak, negara ini dipastikan bakal menjadi importir BBM terbesar di dunia.

Senada dari ungkapan Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Edwin Hidayat Abdullah bahwa, dalam Refinery Development Master Plan (RDMP), pemerintah dan Pertamina bakal meningkatkan kapasitas produksi kilang minyak yang sudah berjalan di Cilacap, Balikpapan dan Dumai.

Selain itu, proyek pembangunan dua kilang baru di Bontang, Kalimantan Timur dan di kawasan industri petrokimia, Tuban Jawa Timur. "Pembangunan kilang minyak merupakan keniscayaan bagi Indonesia. Sebab, Negara ini sejak lebih dari 20 tahun lalu tidak membangun kilang minyak," terangnya di Jakarta, Selasa (9/2/2016). Sesuai kutipan dari Liputan6.com dengan judul Tanpa Bangun Kilang Baru, RI Bisa Jadi Pengimpor BBM Terbesar.

Sementara berdasarkan kutipan dari tempo.co bahwa PT Pertamina (Persero) ditunjuk sebagai penanggung jawab proyek pembangunan kilang di Bontang, Kalimantan Timur. Proyek tersebut akan dikerjakan perusahaan minyak milik negara bersama badan usaha. "Pertamina akan mencari mitra badan usaha swasta," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said seusai mengikuti rapat koordinasi tindak lanjut pembangunan kilang Bontang di Jakarta, Selasa, 9 Februari 2016.

Untuk mendukung kerja Pertamina, kata Sudirman, pemerintah meminta Kementerian Keuangan memilih konsultan internasional pendamping dalam proses lelang dan mencari inevstor. "Kami targetkan Oktober tahun ini sudah bisa diputuskan mitranya. Begitu Kemenkeu menunjuk konsultan internasional, Pertamina sudah bisa bekerja mendampingi tim (peminat) untuk melakukan lelang," ujarnya.

Dia mengatakan, pemerintah telah menyiapkan lahan seluas 600 hektare, infrastruktur yang memadai dan insentif pajak berupa tax holiday. Pemberian keringan pajak bisa diperpanjang hingga 15 tahun untuk menarik minat investor.

Sudirman berharap proyek itu bisa selaras dengan kilang di Tuban (Jawa Timur) dan Arun (Aceh). Kedua kilang tersebut dalam proses restrukturisasi agar bisa menambah kapasitas produksi minyak nasional. "Dengan keputusan itu, proyek-proyek besar yang berkaitan dengan kilang sudah mulai menggelinding dan mudah-mudahan bisa menjadi pendorong perputaran investasi dan ekonomi," katanya. Sumber sesuai kutipan dari   www.tempo.co dengan judul Garap Proyek Kilang Bontang, Pertamina akan Gandeng Investor. (Humas Bappeda Kaltim/Sukandar, S.Sos).