Pengumuman

Bappeda Provinsi Kalimantan Timur berkomitmen untuk terus melakukan pembenahan dan memberikan kinerja yang terbaik guna pembangunan Kalimantan Timur yang lebih optimal, sesuai dengan motto pelayanan Bappeda Provinsi Kalimantan Timur "Berhasil Membuat Perencanaan Berarti Merencanakan Keberhasilan". Hubungi admin website kami pada fitur chat admin yang berada pada sisi paling kanan halaman website ini bila anda membutuhkan informasi seputar perencanaan pembangunan daerah. Segala bentuk penyalahgunaan yang dilakukan oleh Pejabat Bappeda Kaltim, Laporkan pada kami melalui email atau chat admin.

Progres Report MP3EI Kalimantan 2012

Berita

Progres Report MP3EI Kalimantan 2012

Banjarmasin, Rabu 11/4/12. Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan menyampaikan pemaparan dan sekaligus membuka acara Masterplan Percepatan dan 1._MP3EI_Banjar_11_Aprl_12_webPerluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Koridor Ekonomi (KE) Kalimantan di ruang pertemuan Swis-belHotel Borneo, Banjarmasin, Kalimantan Selatan dihadiri peserta kurang lebih seratus lima puluh orang yang terdiri dari empat Provinsi Kalimantan yaitu Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan; Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur; Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah; dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, begitu ada bebera Bupati atau yang mewakili hadir sebagai wakil dari daerah yang menjadi lokasi kegiatan proyek MP3EI KE Kalimantan.

S2_wamen_pertanianementara dari empat Pemerintah Provinsi di Kalimantan yang dihadiri langsung oleh Gubernur hanya ada dua, yaitu Gubernur Kalimantan Selatan, Rudi Arifin dan Gubernur Kalimantan Timur, DR.H. Awang Faroek Ishak bersama rombongan diantaranya Sekrertaris Daerah Provinsi Kaltim, DR.H. Irianto Lambrie, Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Asisisten Administrasi, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kaltim, Ir. Zairin Zain,M.Si; Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Koperasi Provinsi Kaltim; Kepala Dinas Peternakan; Kepala Dinas PU Provinsi Kaltim; Kepala Biro Bangda Setda Kaltim dan para pejabat dilingkungan Pemerintah Kaltim beserta staf yang terkait.

Sedang untuk Bappeda Kaltim dihadiri langsung oleh Kepala Bappeda Kaltim, DR.Ir.H. Rusmadi.MS; Kepala Bidang Pengembangan Prasarana Wilayah, Ir. Salman.L,MM dan Kepala Bidang Pemerintah dan Aparatur, Ir. Trimurti Rahayu,M.Si; Kepala Sub Bidang Pengembangan Dunia Usaha, Pariwisata dan Budaya, Saur Parsaoran.T,S.Pi'.,MEMD dan Kepala Sub Bidang Prasarana Wilayah, Ir.Hj. Lisa Hasliana,M.Si; Staf Bidang Pengembangan Prasarana Wilayah Ahmad Muzakkir,ST dan Stella Felicia Sinaga,S.Si serta Sukandar,S.Sos Sekretariat Bappeda Kaltim, staf pelaksana Humas Bappeda Kaltim.

3._gub_KalselGubernur Kalsel Rudi Arifin sebagai Wakil Ketua MP3EI KE Kalimantan memberikan laporan pelaksanaan MP3EI KE Kalimantan pada awal acara dan dilanjutkan dengan penyampaian presentasi oleh Dirjen Peternakan sebagai Sekretaris MP3EI KE Kalimantan mengatakan bahwa nilai investasi MP3EI KE Kalimantan mencapai Rp. 740,4 Trilliun yang terdiri dari 222 proyek yang tersebar di empat Provinsi se Kalimantan.

Dari 222 proyek MP3EI KE Kalimantan yang mendominasi jumlah proyek pada sektor Kelapa Sawit sebanyak 113 proyek atau 50,90% rangking kedua sektor proyek perkayuan sebanyak 49 proyek atau22,07%; rangking ketiga sektor pertambangan batubara sebanyak 19 proyek atau 8,56%; rangking keempat sektor pertambangan migas sebanyak 6 proyek atau 2,70%; rangking kelima sektor Bauksit sebanyak 7 proyek atau 3,15%; rangking ke enam sektor besi baja sebanyak 7 proyek atau 3.15%; rangking ke tujuh sektor tembaga sebanyak 1 proyek atau 0,45%; rangking ke delapan sektor karet sebanyak 1 proyek atau 0,45%; rangking ke sembilan sektor tanaman pangan sebanyak 2 proyek atau 0,90%; rangking sepuluh terakhir sektor lainnya sebanyak 17 proyek atau 7,66%.

Sedangkan dari segi nilai investasi dengan total Rp. 740,354 Trilliun yang mendominasi pada rangking pertama adalah sektor pertambangan migas yang hanya sebanyak 6 proyek namun memiliki nilai investasi terbesar berjumlah Rp. 232,325 Trilliun dan posisi kedua pada sektor pertambangan batubara sebanyak 19 proyek dengan nilai investasi berjumlah 207,880 Trilliun, dan posisi ketiga pada sektor Bauksit sebanyak 7 proyek dengan nilai investasi berjumlah Rp. 96,040 Trilliun, dan sektor kelapa sawit yang mendominasi jumlah proyek sebanyak 113 proyek hanya menduduki rangking ke empat dengan nilai investasi berjumlah Rp.62.955 Trilliun, ranking ke lima pada sektor perkayuan dengan jumlah 49 proyek memiliki investasi sebanyak Rp. 49.304 Trilliun dan posisi keenam pada sektor lainnya dengan jumlah 17 proyek memiliki nilai investasi sebanyak Rp. 40,305 Trilliun, dan posisi ke tujuh pada sektor besi baja dengan jumlah 7 proyek memiliki investasi sebanyak Rp. 37.751 Trilliun, posisi ke delapan pada sektor tembaga sebanyak 1 proyek dengan nilai investasi sebanyak Rp. 12 Trilliun; posisi ke Sembilan pada sektor tanaman pangan sebanyak 1 proyek dengan nilai investasi berjumlah Rp. 1,66 Trilliun dan posisi ke sepuluh yang terakhir pada sektor karet sebanyak 1 proyek dengan nilai investasi berjumlah Rp. 141,38 Milyar.MP3EI_Lokus_Kaltim

Sementara proyek MP3EI KE Kalimantan khusus di Provinsi Kalimantan Timur sesuai dengan pemaparan Gubernur Kaltim, DR.H. Awang Faroek Ishak yang disampaikan kepada TIM KP3EI (Komite Percepatan, Perluasan, Pembangunan Ekonomi Indonesia) Kalimantan Timur pada pertemuan dengan Tim Kerja Koridor Ekonomi Kalimantan, di ruang pertemuan Swiss-balHotel Banjarmasin, 11/4/12 dengan tema paparan Evaluasi Implementasi Proyek MP3EI Kalimantan.

Khusus proyek MP3EI Koridor Ekonomi Kalimantan yang berada di Kalimantan Timur berada di lokus projek pusat pertumbuhan antara lain lokus project pusat pertumbuhan 1, lokus project pusat pertumbuhan 2, lokus project pusat pertumbuhan 3, dan lokus project pusat pertumbuhan 7 dengan total nilai investasi sebesar Rp. 402,15 Trilliun dengan rincian lokus investasi MP3EI di Kalimantan Timur yang berada di lokus 1 terdiri dari Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang jenis proyek Bauksit, Alumina, Kepala Sawit, Batubara, dan perkayuan dengan nilai investasi sebesar Rp. 111, 59 T; lokus 2 terdiri dari Kota Balikpapan, Dsk, Kelapa Sawit, Migas, Perkayuan dengan nilai investasi sebesar Rp. 159,50 Trilliun; lokus 3 berada di Rapak dan Ganal dengan nilai investasi sebesar Rp. 70 Trilliun; dan lokus 7 pada project Kereta Api, Batubara dan Jalan Trans Kalimantan dengan nilai investasi sebesar Rp. 61.15 Trilliun.

Investasi infrastruktur koridor Kalimantan Timur terdiri dari beberapa proyek MP3EI antara lain : 1. Pembangunan express way Samarinda - Balikpapan dengan nilai investasi sebesar Rp. 6,3 Trilliun dimulai pada tahun 2010 dan selesai pada tahun 2016 investor dari pemerintah; 2. Pengembangan kapasitas pelabuhan Maloy dengan nilai investasi Rp. 4,8 Trilliun proyek dimulai pada tahun 2011 dan selesai pada tahun 2013 investor oleh pemerintah; 3. 7_pimpinan_MP3EI_KalimantanPembangunan jembatan Pulau Balang Bentang Panjang 1.314 M dengan nilai investasi Rp. 3,6 Trilliun periode proyek dimulai pada tahun 2013 dan selesai pada tahun 2015, investor oleh pemerintah; 4. Percepatan pembangunan Bandara Samarinda Baru dengan nilai investasi sebesar Rp. 1,2 Trilliun periode proyek dimulai pada tahun 2011 dan periode proyek selesai pada tahun 2015, investor oleh pemerintah; 5. Pembangunan terminal Peti Kemas Karingau dengan nilai investasi sebesar Rp. 713 Milyar periode proyek dimulai pada tahun 2008 dan selesai pada tahun 2012, investor oleh pemerintah; 6. Satker sementara pembangunan pelabuhan PPU dan Karingau dengan nilai 598 Milyar, periode proyek dimulai pada tahun 2015 periode proyek selesai sampai saat ini masih belum ada data, investor oleh pemerintah; 7. Peningkatan jalan Tj. Selor - Tj. Redep Maloy dengan nilai investasi Rp. 550 Milyar periode proyek dimulai pada tahun 2011 dan periode proyek selesai 2014, investor oleh pemerintah; 8. Pembangunan jembatan Pulau Balang Bentang Pendek dengan nilai investasi sebesar Rp. 488 Milyar dan periode proyek selesai tahun 2011 investor oleh pemerintah; 9. Peningkatan Jalan Samarinda - Bontang-Maloy dengan nilai investasi sebesar Rp. 481 Milyar periode proyek dimulai pada tahun 2011 dan proyek selesai pada tahun 2014 investor oleh pemerintah; 10. Pelebaran jalan Samarinda - Tenggarong dengan nilai investasi sebesar Rp. 400 Milyar periode proyek dimulai pada tahun 2011 dan periode proyek selesai pada tahun 2014, investor oleh pemerintah; 11. Satker Sementara Pembangunan Faspel Laur Maloy/Sangkulirang dengan nilai investasi sebesar Rp. 357 Milyar periode proyek dimulai pada tahun 2015 dan periode proyek selesai belum ada data, investor oleh pemerintah; 12. Pembangunan Waduk Wain untuk kebutuhan air baku dengan nilai investasi sebesar Rp. 290 Milyar periode proyek dimulai pada tahun 2015 dan periode proyek selesai belum ada data, investor oleh pemerintah; 13. Pelebaran jalan menuju Pulau Derawan dengan nilai investasi sebesar Rp. 200 Milyar periode proyek dimulai pada tahun 2011 dan periode proyek selesai pada tahun 2015, investor oleh pemerintah; 14. Pembangunan Pelabuhan Tanjung Issuy dengan nilai investasi sebesar Rp. 1786 Milyar periode proyek dimulai pada tahun 2015 dan periode proyek selesai belum ada data, investor oleh pemerintah; 15. Pelabuhan Tanah Grogot dengan nilai investasi sebesar Rp. 163 Milyar periode proyek dimulai pada tahun 2015 periode proyek selesai belum ada data, investor oleh pemerintah ; 16. Kanpel Nunukan dengan nilai investasi sebesar Rp. 152 Milyar periode proyek dimulai pada tahun 2015 dan periode berakhir proyek belum ada data, investor oleh pemerintah; 17. Pembangunan jalan lingkungan di Derawan dan Tanjung Batu dengan nilai investasi Rp. 150 Milyar periode proyek dimulai pada tahun 2011, dan periode proyek selesai pada tahun 2015 dan investor oleh pemerintah; 18. Pembangunan pembangkit listrik dengan nilai investasi sebesar Rp. 7,27 Trilliun periode proyek dimulai pada tahun 2011, dan periode proyek selesai pada tahun 2015 investor oleh BUMN; 19. Bandara Sepinggan Balikpapan dengan nilai investasi sebesar Rp. 1,6 Trilliun periode proyek dimulai pada tahun 2011 dan periode proyek selesai pada tahun 2014 investor oleh BUMN; 20. Pembangunan Fasilitas Tranmisi Kelistrikan dengan nilai investasi 1,035 Trilliun; 21. Pembangunan jalur kereta Api Puruk Cahu-Tanjung Isuy sepanjang 203 km dengan nilai investasi sebesar Rp. 20,300 Trilliun dengan periode proyek dimulai pada tahun 2015 dan periode proyek berakhir belum ada data dan investor oleh PPP. Acara ditutup pada pukul 17.30 wita oleh Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan. (Sukandar,S.Sos/Humas Bappeda Kaltim).

4_asisten_pembangunan5_rombongan_kaltim6_peseta_MP3EI_Kalimantan