Rabu, 28 Juli 2021 Sharing Session Investasi Wilayah Australia
Investasi di Indonesia kebanyakan masih menggunakan pendekatan ekstraktif yang berorientasi kepada eksploitasi sumber daya ekonomi dan alam, sehingga mendestruksi lingkungan dan terlambat melakukan industrialisasi. Investasi hanya terkonsentrasi pada wilayah dan sektor tertentu sehingga menjadi sumber ketimpangan wilayah dan sektor.
Meskipun terdampak pandemi COVID-19, nilai realisasi investasi Australia stabil dengan nilai mencapai USD 348.55 juta, naik 0.1% dari total realisasi tahun 2019. Namun sektor terbesar yang diminati adalah pertambangan dan Kalimantan Timur menjadi lokasi tujuan investasi ketiga terbesar dibanding provinsi lainnya di Indonesia.
Karakter Investor Australia adalah; tidak mau mengambil resiko besar, membutuhkan kejelasan regulasi, proses birokrasi, keberlangsungan dan jaminan proyek serta informasi seperti feasibility study sederhana, Infrastruktur pendukung, calon mitra lokal potensial.