Presiden Joko Widodo meresmikan pengoperasian pabrik baru polyethylene PT Chandra Asri Petrochemical Tbk di Cilegon, Banten, Jumat (6/12/2019). (KOMPAS.com/Ihsanuddin)
Editor : Sakina Rakhma Diah Setiawan
JAKARTA, Perusahaan petrokimia PT Chandra Asri Petrochemical Tbk dan Royal Vopak, perusahaan penyimpanan tangki menandatangani Letter of Intent (LOI) untuk mendirikan perusahaan patungan (joint venture) untuk kolaborasi di bisnis infrastruktur industri di Cilegon, Banten. Chandra Asri dan Vopak akan menjajaki peluang penyimpanan di jaringan pasokan. Ini untuk membantu mengembangkan rantai nilai petrokimia yang ada dan membangun pondasi untuk perluasan klaster industri di Cilegon.
Finalisasi LOI ini dan pendirian perusahaan patungan ini tunduk pada syarat dan ketentuan akhir, termasuk peraturan adat dan persetujuan pemegang saham. “Kami menyambut baik ketertarikan yang ditunjukkan oleh operator kelas dunia seperti Vopak untuk bermitra dengan kami," kata Erwin Ciputra, Presiden Direktur Chandra Asri dalam keterangannya, Senin (5/10/2020). Erwin menyatakan, pihaknya menantikan diskusi yang produktif dengan Vopak untuk bersama-sama menjajaki pertumbuhan operasi jetty dan tank farm perseroan yang ada saat ini. Adapun dua tujuan strategis dalam kerja sama ini adalah pertama, untuk mengembangkan bisnis jetty dan tank farm baru untuk melayani pelanggan pihak ketiga baru. Baca juga: Pengusaha Prajogo Pangestu Tambah Kepemilikan Saham di Chandra Asri Petrochemical Kedua, untuk mempersiapkan diri menghadapi investasi dan pembangunan infrastruktur pendukung kompleks petrokimia kedua kami. "Kami yakin dengan potensi pertumbuhan industri petrokimia di Indonesia dan inisiatif ini menandai langkah maju lainnya ke arah tersebut untuk memperkuat skala dan jangkauan bisnis kami, untuk melayani kebutuhan pelanggan kami serta pasar domestik," tutur Erwin. Sementara itu, Michiel Gilsing, Division President, Vopak Asia & Middle East, mengatakan, pihaknya sangat senang dapat bermitra dengan Chandra Asri untuk menjajaki peluang dalam layanan infrastruktur industri ini.
"Kami percaya pada potensi pertumbuhan jangka panjang Indonesia dan potensi kolaborasi ini akan memungkinkan kami untuk berinvestasi lebih lanjut di Indonesia yang telah ditetapkan sebagai salah satu area fokus pertumbuhan kami," ungkap Gilsing. Saat ini, Vopak bersama-sama memiliki dan mengoperasikan satu terminal minyak di Jakarta (49 persen kepemilikan) dan satu terminal bahan kimia di Merak (95 persen kepemilikan). KOMPAS.com