Ilustrasi : Semen.
Penulis : Rully R. Ramli
Editor : Sakina Rakhma Diah Setiawan
JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 mengakibatkan berbagai program pembangunan infrastruktur pemerintah tertunda. Hal tersebut kemudian berimbas terhadap menurunnya konsumsi semen nasional.
Direktur Marketing & Supply Chain PT Semen Indonesia Group (SIG), Adi Munandir, mengatakan, langkah pemerintah melakukan relokasi anggaran, yang difokuskan untuk penanganan pemerintah berdampak terhadap menurunnya konsumsi semen nasional hingga 7,7 persen pada semester I-2020.
“Pembangunan infrastruktur ikut terdampak dimana sebagian proyek infrastruktur mengalami perlambatan dan penundaan. Hal ini pun mempengaruhi kondisi industri semen dimana pada semester I tahun 2020, konsumsi semen nasional mengalami penurunan sebesar 7,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019," tuturnya, dalam konferensi pers virtual , Rabu (26/8/2020). Dengan terhambatnya proyek-proyek infrastruktur tersebut, Adi menyebutkan adanya peluang baru yang bisa dimanfaatkan oleh perseroan, yakni melalui program hilirisasi seperti pembangunan rumah. Selain itu, SIG juga melakukan hilirasi produk dengan melakukan renovasi rumah secara ritel. Adi mengatakan, permintaan akan renovasi ritel masih bergerak secara stabil. "Kami melihat ini sebagai pendorong permintaan semen baru di tengah masa pandemi seperti sekarang dan harus dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin," katanya.
SIG juga tidak menutupi kemungkinan untuk menjajaki pasar ekspor baru. Pasalnya, permintaan dari luar negeri masih muncul. Sebagai informasi, total kapasitas produksi semen nasional mencapai 112 juta ton, sementara konsumsi semen nasional di tahun 2019 sebesar 69,8 juta ton terdiri dari konsumsi ritel sebesar 73 persen, dan konsumsi semen curah sebesar 27 persen.